Budidaya

Caption : Ilustrasi: Pohon Apel (Unsplash/Marina Khrapova)
Cara Pemupukan Tanaman Buah Apel
Senin, 13 September 2021
Buah apel mengandung karbohidrat yang cukup, karoten yang memiliki aktivitas sebagai vitamin A, antioksidan sebagai penangkal radikal bebas, vitamin C, B, serta mineral yang berguna bagi kesehatan manusia. Berdasarkan penelitian, apel juga bisa mengurangi resiko kanker usus besar, kanker prostat dan paru-paru. Serat pada buah apel turut mencegah penyakit jantung serta mengontrol berat badan dan kadar kolesterol.
Data yang dimuat Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada tahun 2020, jumlah produksi buah apel nasional mencapai 516.513 ton, dengan sumbangsih terbesar dari daerah sentra penanaman apel, yaitu Jawa Timur sebesar 515.619 ton. Jika melihat potensi daerah pengembangan di Indonesia, sebenarnya di beberapa daerah juga bisa mendulang budaya apel, tak hanya di Jawa Timur. Oleh karena itu, angka tersebut tentu dapat ditingkatkan lagi. Bagi Anda yang tertarik mencoba usaha budidaya buah apel, berikut Portal Agri bagikan salah satu tahapannya, yaitu pemupukan.
Sebagai pendorong pertumbuhan, tanaman apel sedikitnya memerlukan unsur hara makro (C,H,O,N,P,K,Ca,Mg,S) dan unsur hara mikro (Fe,Zn,Mn,Cu,B,Mo yang didapat dari pemupukan.
Sumber utama unsur hara mikro berasal dari bahan organik dan pupuk kimia, sedangkan sumber utama unsur hara makro adalah pupuk kimia.
Unsur N,P,K dapat diperoleh dari tambahan pupuk kimia secara berimbang yang diaplikasikan secara rutin dan teratur, setiap 2 - 3 bulan.
Dalam menjaga kegemburan tanah dan memenuhi unsur hara mikro serta unsur lain, disarankan menambah 20 - 40 kg/pohon bahan organik dan pengapuran apabila pH tanah kurang dari 5,5 pada setiap akhir kemarau.
Dosis Pupuk N, P, dan K Untuk Tanaman Apel

Buah apel mengandung karbohidrat yang cukup, karoten yang memiliki aktivitas sebagai vitamin A, antioksidan sebagai penangkal radikal bebas, vitamin C, B, serta mineral yang berguna bagi kesehatan manusia. Berdasarkan penelitian, apel juga bisa mengurangi resiko kanker usus besar, kanker prostat dan paru-paru. Serat pada buah apel turut mencegah penyakit jantung serta mengontrol berat badan dan kadar kolesterol.
Data yang dimuat Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada tahun 2020, jumlah produksi buah apel nasional mencapai 516.513 ton, dengan sumbangsih terbesar dari daerah sentra penanaman apel, yaitu Jawa Timur sebesar 515.619 ton. Jika melihat potensi daerah pengembangan di Indonesia, sebenarnya di beberapa daerah juga bisa mendulang budaya apel, tak hanya di Jawa Timur. Oleh karena itu, angka tersebut tentu dapat ditingkatkan lagi. Bagi Anda yang tertarik mencoba usaha budidaya buah apel, berikut Portal Agri bagikan salah satu tahapannya, yaitu pemupukan.
Sebagai pendorong pertumbuhan, tanaman apel sedikitnya memerlukan unsur hara makro (C,H,O,N,P,K,Ca,Mg,S) dan unsur hara mikro (Fe,Zn,Mn,Cu,B,Mo yang didapat dari pemupukan.
Sumber utama unsur hara mikro berasal dari bahan organik dan pupuk kimia, sedangkan sumber utama unsur hara makro adalah pupuk kimia.
Unsur N,P,K dapat diperoleh dari tambahan pupuk kimia secara berimbang yang diaplikasikan secara rutin dan teratur, setiap 2 - 3 bulan.
Dalam menjaga kegemburan tanah dan memenuhi unsur hara mikro serta unsur lain, disarankan menambah 20 - 40 kg/pohon bahan organik dan pengapuran apabila pH tanah kurang dari 5,5 pada setiap akhir kemarau.
Dosis Pupuk N, P, dan K Untuk Tanaman Apel
Sumber :
Sutopo, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/budidaya-apel/
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)