Budidaya

Caption : Ilustrasi Porang (Instagram.com/@Petaniporang)
Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Porang dengan Mudah dan Cepat
Jumat, 01 Oktober 2021
Porang sering sekali dianggap sebagai tanaman tangguh dan tahan serangan hama serta penyakit karena habitatnya yang liar di hutan-hutan alam. Namun nyatanya, potensi tanaman porang terserang hama dan penyakit tidak berbeda dengan komoditas lainnya,
Bahkan tak sedikit petani-petani yang mengalami kerugian penurunan produksi hingga gagal panen akibat tanaman porangnya terserang hama dan penyakit. Namun, penelitian terkait hama dan penyakit pada tanaman porang di Indonesia memang belum banyak dilakukan.
Hama yang menyerang tanaman secara berkelanjutan akan memicu penyakit pada tanaman. Serangan hama dan penyakit dapat diminimalisir dengan berbagai cara teknis dan pengendalian yang tepat. Berikut Portal Agri rangkum berbagai macam hama dan penyakit tanaman porang beserta cara pengendaliannya, hanya untuk Anda.
1. Penyakit Busuk Kaki
Penyakit busuk kaki dapat menyerang tanaman yang telah berumur 2 bulan. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara penyiraman larutan fungisida Captan 0,2% atau Brassicol 0,1% pada tanah di sekitar tanaman sebanyak dua kali dengan interval satu bulan.
2. Penyakit Hawar Daun
Penyakit hawar daun disebabkan oleh jamur Phytophthora colocasiae. Gejala penyakit hawar daun umumnya terjadi pada daerah suhu udara, tingkat kelembaban, serta curah hujan cukup tinggi. Tingkat keparahan serangan hawar daun secara nyata dapat dikurangi dengan perlakuan ubi dengan jamur antagonis atau fungisida. Untuk hasil terbaik, berikan campuran Trichoderma harzianum + Pseudomonas fluorescens.
3. Penyakit Busuk Leher
Penyakit busuk leher disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii yang sering menyerang tanaman kebanjiran, serta drainase yang buruk. Serangan patogen ini juga dipicu oleh adanya luka mekanis pada daerah pangkal batang. Cara pengendalian penyakit ini antara lain dengan menanam bibit sehat, menghilangkan tanaman yang terserang, memperbaiki drainase, menggunakan fungisida nabati ekstrak daun mimba, atau menyemprot fungisida Mankozeb 0,2%.
4. Penyakit Bakteri Busuk Lunak
Penyakit bakteri busuk lunak disebabkan oleh Erwinia carotovora pv. carotovora. Bakteri tersebut masuk ke dalam jaringan tanaman melalui luka pada daun, tangkai daun, dan ubi yang dapat menimbulkan busuk basah hingga kematian. Perlakuan dengan Streptomycin dan Chloramphenicol masing-masing dengan konsentrasi 200 ppm efektif mengendalikan penyakit bakteri ini.
5. Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik disebabkan oleh Dasheen mosaic virus (DMV) atau Amorphophallus mosaic virus (AMV). Virus ini telah banyak ditemui di berbagai negara, terutama negara-negara di kawasan iklim tropis. Penularan virus berasal dari kutu daun secara non-persisten. Bentuk virus adalah benang lentur (filamentous) berukuran panjang 750 nm dan lebar 12 nm.
Gejala infeksi DMV umumnya berupa mosaik pada daun muda yang baru muncul dan akan mengalami perubahan bentuk menggulung dan keriting, berwarna kuning pucat dengan garis klorotik yang sejajar.
Porang sering sekali dianggap sebagai tanaman tangguh dan tahan serangan hama serta penyakit karena habitatnya yang liar di hutan-hutan alam. Namun nyatanya, potensi tanaman porang terserang hama dan penyakit tidak berbeda dengan komoditas lainnya,
Bahkan tak sedikit petani-petani yang mengalami kerugian penurunan produksi hingga gagal panen akibat tanaman porangnya terserang hama dan penyakit. Namun, penelitian terkait hama dan penyakit pada tanaman porang di Indonesia memang belum banyak dilakukan.
Hama yang menyerang tanaman secara berkelanjutan akan memicu penyakit pada tanaman. Serangan hama dan penyakit dapat diminimalisir dengan berbagai cara teknis dan pengendalian yang tepat. Berikut Portal Agri rangkum berbagai macam hama dan penyakit tanaman porang beserta cara pengendaliannya, hanya untuk Anda.
1. Penyakit Busuk Kaki
Penyakit busuk kaki dapat menyerang tanaman yang telah berumur 2 bulan. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara penyiraman larutan fungisida Captan 0,2% atau Brassicol 0,1% pada tanah di sekitar tanaman sebanyak dua kali dengan interval satu bulan.
2. Penyakit Hawar Daun
Penyakit hawar daun disebabkan oleh jamur Phytophthora colocasiae. Gejala penyakit hawar daun umumnya terjadi pada daerah suhu udara, tingkat kelembaban, serta curah hujan cukup tinggi. Tingkat keparahan serangan hawar daun secara nyata dapat dikurangi dengan perlakuan ubi dengan jamur antagonis atau fungisida. Untuk hasil terbaik, berikan campuran Trichoderma harzianum + Pseudomonas fluorescens.
3. Penyakit Busuk Leher
Penyakit busuk leher disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii yang sering menyerang tanaman kebanjiran, serta drainase yang buruk. Serangan patogen ini juga dipicu oleh adanya luka mekanis pada daerah pangkal batang. Cara pengendalian penyakit ini antara lain dengan menanam bibit sehat, menghilangkan tanaman yang terserang, memperbaiki drainase, menggunakan fungisida nabati ekstrak daun mimba, atau menyemprot fungisida Mankozeb 0,2%.
4. Penyakit Bakteri Busuk Lunak
Penyakit bakteri busuk lunak disebabkan oleh Erwinia carotovora pv. carotovora. Bakteri tersebut masuk ke dalam jaringan tanaman melalui luka pada daun, tangkai daun, dan ubi yang dapat menimbulkan busuk basah hingga kematian. Perlakuan dengan Streptomycin dan Chloramphenicol masing-masing dengan konsentrasi 200 ppm efektif mengendalikan penyakit bakteri ini.
5. Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik disebabkan oleh Dasheen mosaic virus (DMV) atau Amorphophallus mosaic virus (AMV). Virus ini telah banyak ditemui di berbagai negara, terutama negara-negara di kawasan iklim tropis. Penularan virus berasal dari kutu daun secara non-persisten. Bentuk virus adalah benang lentur (filamentous) berukuran panjang 750 nm dan lebar 12 nm.
Gejala infeksi DMV umumnya berupa mosaik pada daun muda yang baru muncul dan akan mengalami perubahan bentuk menggulung dan keriting, berwarna kuning pucat dengan garis klorotik yang sejajar.
Sumber :
Saleh, Rahayuningsih, Radjit, Ginting, Harnowo, Mejaya, 2015. Tanaman Porang: Pengenalan, Budidaya, dan Pemanfaatannya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)