Budidaya

Caption : Ilustrasi Bambu (Unsplash/Zoo_Monkey)
Cara Pemeliharaan Budidaya Tanaman Rebung Tabah
Sabtu, 04 December 2021
Bambu memiliki kurang lebih 1300 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Dari keseluruhan jumlah tersebut, 145 diantaranya merupakan jenis asli dari Indonesia. Namun hanya beberapa yang rebungnya dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata) yang banyak dijumpai di Papua, Bali, dan di Jawa Barat.
Saat ini, bambu dan produk turunannya belum termasuk prioritas ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa dikatakan juga komoditas ini masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal, bambu sangat mudah dimanfaatkan, mulai dari pemenuhan bahan perumahan, sandang dan pangan, serta dapat menjaga keseimbangan hidup alam dan lingkungan hidup keanekaragaman hayati.
Produktivitas tanaman bambu, selain ditentukan oleh kualitas bibit dan kesesuaian syarat tumbuh, cara pemeliharaannya juga sangat berpengaruh. Di mana, apabila pemeliharaan dilakukan secara baik, maka tingkat produktivitas tanaman dapat dipertahankan, serta rebung yang dihasilkan memiliki kualitas optimal. Untuk itu, diperlukan beberapa tahapan yang dilakukan saat pemeliharaan. Berikut informasi selengkapnya.
1. Pengairan
Tanaman bambu menghendaki tanaman yang sedikit lembab, tetapi tidak terlalu basah. Sehingga pada musim kemarau, pengairan diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah. Pengairan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penyiraman tanah dari pangkal tanaman dan sekitarnya, ataupun langsung mengalirkan air ke dalam lahan tanam. Frekuensi pengairan dilakukan sesuai kebutuhan.
2. Pemupukan
Pemupukan begitu penting sebagai pemacu pertumbuhan dan percepatan produksi untuk menghasilkan rebung yang optimal. Pemupukan pada tahap pemeliharaan disebut dengan pemupukan susulan, dilakukan setelah penanaman, pada awal dan akhir musim penghujan setiap tahun. Meskipun dosis pemupukan pada bambu tergolong sulit karena pupuk akan mudah diserap habis oleh tanaman bambu, namun secara umum berikan pupuk berkisar 1,5 - 2,5 kg untuk setiap rumpun bambu.
3. Pemangkasan
Bambu akan bertumbuh alami dengan membentuk cabang dan ranting yang rapat. Hal ini tidak baik bila dibiarkan karena zat makanan pada tumbuhan hanya akan berfokus pada pertumbuhan cabang dan ranting saja. Oleh sebab itu, lakukan pemangkasan secara teratur pada cabang-cabang primer dan cabang-cabang lain yang mengganggu pertumbuhan batang utama.
Pada gilirannya, pemangkasan akan membantu zat-zat makanan menstimulasi pembentukan rebung sebagai produk utama yang diharapkan dari budidaya rebung tabah. Rumpun bambu dikatakan baik apabila kondisinya bersih dari cabang dan ranting sehingga produksi pun maksimal.
4. Penyiangan
Rumput dan semak-semak di sekitar tanaman bambu tabah juga harus dibersihkan secara berkala dengan cara penyiangan yang dilakukan sebanyak dua kali selama dalam sebulan. Cara penyiangan yaitu mencabut rumput menggunakan sabit, cangkul, atau tangan. Hasil pencabutan rumput dan semak-semak sebaiknya segera dibenamkan di sekitar rumpun bambu untuk kemudian dijadikan sebagai kompos yang bermanfaat bagi tanaman bambu tersebut.
5. Pembumbunan
Pembumbunan adalah kegiatan menimbun bagian pangkal tanaman dengan tanah atau jatuhan daun bambu hingga membentuk guludan-guludan yang lebih tinggi dari tanah sekitar. Tujuannya agar terjadi etiolasi sehingga rebung dapat menggelembung besar dan tidak berongga. Sebaiknya dilakukan tepat waktu, karena pembumbunan yang terlambat dapat menyebabkan rebung berongga dan terjadi penumpukan asam sianida (HCD) sehingga rebung jadi beracun dan rasanya pun pahit serta keras.
Waktu tepat pembumbunan ialah saat sebelum munculnya pucuk rebung ke permukaan tanah, atau paling maksimal ketika pucuk mulai muncul ke permukaan tanah. Untuk mengetahuinya, raba atau injak tanah di sekitar rumpun bambu dengan kaki telanjang. Bila sudah terasa tonjolan, maka rebung akan tumbuh di tempat tersebut dan segera lah lakukan pembumbunan.
Bahan pembumbunan terbaik adalah campuran pupuk kandang dan sekam bakar (1:2). Manfaat lain dalam melakukan pembumbunan ialah rebung bambu yang dihasilkan akan gemuk, renyah, bercita rasa sedap, dan warnanya putih sesuai dengan standar pasar internasional.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Bambu juga tergolong tanaman yang jarang diserang hama ataupun penyakit. Namun di beberapa kasus pembudidayaan, bambu dapat terserang hama uret dan penyakit jamur upas. Adapun cara pengendalian hama dan penyakit tersebut adalah sebagai berikut.
-
Pengendalian Hama Uret: Pembersihan tanaman bambu dari gulma, menjaga kelembaban tanah, pengamatan untuk memastikan kehadiran hama uret sedini mungkin. Cara lainnya, sebelum penanaman benih, pada lubang tanam taburkan insektisida karbofuran dosis 5 - 10 g, diamkan selama 2 minggu dan biarkan sinar matahari langsung mengenai lubang tanam tersebut. Lalu tutup kembali lubang tanah setelah dicampurkan dengan pupuk kandang atau kompos.
-
Pengendalian Jamur Upas: Pemantauan intensif terutama pada musim hujan hingga musim peralihan untuk memastikan kehadiran jamur, mengobati luka-luka bekas pemangkasan bila ada, menjaga kebersihan bawah pohon dari segala gulma. Untuk langkah pengendalian serangan tahap awal, semprotkan pestisida Antracol 70 WP Propineb 70,5% dosis 100 - 200 g/liter air atau 1 - 1,5 kg/Ha per aplikasi.
Bambu memiliki kurang lebih 1300 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Dari keseluruhan jumlah tersebut, 145 diantaranya merupakan jenis asli dari Indonesia. Namun hanya beberapa yang rebungnya dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata) yang banyak dijumpai di Papua, Bali, dan di Jawa Barat.
Saat ini, bambu dan produk turunannya belum termasuk prioritas ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa dikatakan juga komoditas ini masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal, bambu sangat mudah dimanfaatkan, mulai dari pemenuhan bahan perumahan, sandang dan pangan, serta dapat menjaga keseimbangan hidup alam dan lingkungan hidup keanekaragaman hayati.
Produktivitas tanaman bambu, selain ditentukan oleh kualitas bibit dan kesesuaian syarat tumbuh, cara pemeliharaannya juga sangat berpengaruh. Di mana, apabila pemeliharaan dilakukan secara baik, maka tingkat produktivitas tanaman dapat dipertahankan, serta rebung yang dihasilkan memiliki kualitas optimal. Untuk itu, diperlukan beberapa tahapan yang dilakukan saat pemeliharaan. Berikut informasi selengkapnya.
1. Pengairan
Tanaman bambu menghendaki tanaman yang sedikit lembab, tetapi tidak terlalu basah. Sehingga pada musim kemarau, pengairan diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah. Pengairan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penyiraman tanah dari pangkal tanaman dan sekitarnya, ataupun langsung mengalirkan air ke dalam lahan tanam. Frekuensi pengairan dilakukan sesuai kebutuhan.
2. Pemupukan
Pemupukan begitu penting sebagai pemacu pertumbuhan dan percepatan produksi untuk menghasilkan rebung yang optimal. Pemupukan pada tahap pemeliharaan disebut dengan pemupukan susulan, dilakukan setelah penanaman, pada awal dan akhir musim penghujan setiap tahun. Meskipun dosis pemupukan pada bambu tergolong sulit karena pupuk akan mudah diserap habis oleh tanaman bambu, namun secara umum berikan pupuk berkisar 1,5 - 2,5 kg untuk setiap rumpun bambu.
3. Pemangkasan
Bambu akan bertumbuh alami dengan membentuk cabang dan ranting yang rapat. Hal ini tidak baik bila dibiarkan karena zat makanan pada tumbuhan hanya akan berfokus pada pertumbuhan cabang dan ranting saja. Oleh sebab itu, lakukan pemangkasan secara teratur pada cabang-cabang primer dan cabang-cabang lain yang mengganggu pertumbuhan batang utama.
Pada gilirannya, pemangkasan akan membantu zat-zat makanan menstimulasi pembentukan rebung sebagai produk utama yang diharapkan dari budidaya rebung tabah. Rumpun bambu dikatakan baik apabila kondisinya bersih dari cabang dan ranting sehingga produksi pun maksimal.
4. Penyiangan
Rumput dan semak-semak di sekitar tanaman bambu tabah juga harus dibersihkan secara berkala dengan cara penyiangan yang dilakukan sebanyak dua kali selama dalam sebulan. Cara penyiangan yaitu mencabut rumput menggunakan sabit, cangkul, atau tangan. Hasil pencabutan rumput dan semak-semak sebaiknya segera dibenamkan di sekitar rumpun bambu untuk kemudian dijadikan sebagai kompos yang bermanfaat bagi tanaman bambu tersebut.
5. Pembumbunan
Pembumbunan adalah kegiatan menimbun bagian pangkal tanaman dengan tanah atau jatuhan daun bambu hingga membentuk guludan-guludan yang lebih tinggi dari tanah sekitar. Tujuannya agar terjadi etiolasi sehingga rebung dapat menggelembung besar dan tidak berongga. Sebaiknya dilakukan tepat waktu, karena pembumbunan yang terlambat dapat menyebabkan rebung berongga dan terjadi penumpukan asam sianida (HCD) sehingga rebung jadi beracun dan rasanya pun pahit serta keras.
Waktu tepat pembumbunan ialah saat sebelum munculnya pucuk rebung ke permukaan tanah, atau paling maksimal ketika pucuk mulai muncul ke permukaan tanah. Untuk mengetahuinya, raba atau injak tanah di sekitar rumpun bambu dengan kaki telanjang. Bila sudah terasa tonjolan, maka rebung akan tumbuh di tempat tersebut dan segera lah lakukan pembumbunan.
Bahan pembumbunan terbaik adalah campuran pupuk kandang dan sekam bakar (1:2). Manfaat lain dalam melakukan pembumbunan ialah rebung bambu yang dihasilkan akan gemuk, renyah, bercita rasa sedap, dan warnanya putih sesuai dengan standar pasar internasional.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Bambu juga tergolong tanaman yang jarang diserang hama ataupun penyakit. Namun di beberapa kasus pembudidayaan, bambu dapat terserang hama uret dan penyakit jamur upas. Adapun cara pengendalian hama dan penyakit tersebut adalah sebagai berikut.
-
Pengendalian Hama Uret: Pembersihan tanaman bambu dari gulma, menjaga kelembaban tanah, pengamatan untuk memastikan kehadiran hama uret sedini mungkin. Cara lainnya, sebelum penanaman benih, pada lubang tanam taburkan insektisida karbofuran dosis 5 - 10 g, diamkan selama 2 minggu dan biarkan sinar matahari langsung mengenai lubang tanam tersebut. Lalu tutup kembali lubang tanah setelah dicampurkan dengan pupuk kandang atau kompos.
-
Pengendalian Jamur Upas: Pemantauan intensif terutama pada musim hujan hingga musim peralihan untuk memastikan kehadiran jamur, mengobati luka-luka bekas pemangkasan bila ada, menjaga kebersihan bawah pohon dari segala gulma. Untuk langkah pengendalian serangan tahap awal, semprotkan pestisida Antracol 70 WP Propineb 70,5% dosis 100 - 200 g/liter air atau 1 - 1,5 kg/Ha per aplikasi.
Sumber :
Pande K. Diah Kencana, Wayan Widia, 2012. Nyoman Semadi Antara. Praktek Baik Budi Daya Bambu Rebung Tabah, Team UNUD-USAID-TPC Project, Denpasar.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)