Budidaya

Caption : Tanaman Kemiri (Shutterstock)
[Panduan] Cara Budidaya Kemiri dengan Mudah dan Cepat
Sabtu, 12 Juni 2021
Indonesia sebagai negara kepulauan dikenal mempunyai beraneka ragam jenis kuliner dengan cita rasa khas yang berasal dari aneka bumbu dan rempah-rempah, salah satunya ialah kemiri.
Tanaman kemiri bernama latin Aleurites moluccana Will adalah rempah-rempah asli Maluku dan kini telah banyak dikembangkan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Namun beberapa sumber menyebutkan kemiri juga berasal dari Malaysia. Kini, penyebaran tanam kemiri meluas dari sebelah timur Asia hingga Fiji di Kepulauan Pasifik.
Terdiri dari beberapa jenis, beberapa negara memiliki jenis tanaman kemirinya sendiri, antara lain; Aleurites moluccana (Semenanjung Malaya); Aleurites fordi (China Tengah); A. trisperma (Philipina); A. montana (China Selatan dan Indocina); A. cordata (Jepang).
Selain untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebagai bahan minyak atau tung oil untuk keperluan bumbu masak dan industri kosmetik, kemiri juga mempunyai potensi sebagai bahan bakar nabati (BBN), seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan menjamurnya rumah makan, cafe, dan hotel, maka pasar penjualan kemiri juga semakin meningkat.
Meskipun tanaman kemiri telah banyak dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, umumnya kemiri hanya ditanam sebagai tanaman pekarangan, tanaman reboisasi, serta konservasi untuk perbaikan lingkungan. Pembudidayaan tanaman kemiri secara komersial dengan menerapkan teknik budidaya yang tepat masih sangat terbatas. Bagi Anda yang berminat memulai budidaya tanaman kemiri secara komersial, tak perlu bingung bagaimana menerapkan teknik budidaya yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal, berikut Portal Agri bagikan tahapannya.
1. Syarat Tumbuh
Tanaman kemiri dapat tumbuh dengan baik pada tanah-tanah berkapur dan berpasir seperti di pantai, tanah-tanah podsolik yang kurang subur sampai yang subur, hingga tanah-tanah latosol dengan tingkat kemasaman tanah 5,5 - 6,5.
Lahan tanam ideal bagi kemiri adalah lahan yang datar, bergelombang, bertebing-tebing curam yang berada pada ketinggian 0 - 800 m dpl.
Kondisi iklim yang cocok yaitu lahan tanam yang berada di daerah beriklim kering dan basah, memiliki curah hujan 1.500 - 2.400 mm/tahun, kelembaban udara 75%, dan suhu udara 20 - 27°C.
2. Pembibitan
Bibit merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam usaha budidaya komoditi kemiri. Untuk memperoleh bibit tanaman kemiri, dapat ditempuh dengan 3 cara, yaitu generatif, vegetatif, dan sambungan.
- Generatif diawali dengan seleksi biji yang idealnya berasal dari buah masak. Pilih lahan persemaian dengan tanah yang subur, gembur, bebas gulma, hama dan penyakit, dekat dengan sumber air dan areal penanaman. Tanah yang sudah diolah, kemudian campur dengan pasir (1:2). Tanam biji sedalam 3 - 10 cm, jarak 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm. Posisikan biji agak miring dengan bagian yang runcing menghadap ke atas agar pertumbuhan dan perkembangan akar berlangsung sempurna. Bedengan tidak perlu diberi naungan, cukup ditutup dengan jerami atau serbuk gergaji untuk menjaga kelembaban. Benih yang baik akan mulai berkecambah setelah 22 - 30 hari. Pada umur 2 bulan, benih telah berkecambah sekitar 80% dan memiliki 2 pasang daun.
- Vegetatif terdiri dari 2 cara, yaitu cangkokan dan sambungan. Cangkokan bisa dengan penyambungan pucuk dan model penyusuan, serta penyambungan mata atau sering disebut dengan okulasi. Sedangkan sambung pucuk, yaitu penyambungan dari batang atas dengan cara ditempelkan pada bagian tanaman lain sebagai batang bawah sehingga berbentuk tanaman lain. Model penyambungan ini ada dua macam, yaitu enten belah, dan sistem penyusuan.
3. Penanaman di Lapangan.
Lahan yang akan ditanami kemiri harus sudah bersih dari gulma dan dari tanaman yang tidak bermanfaat. Gulma yang dibiarkan tumbuh dapat mengganggu pertumbuhan dari tanaman kemiri.
Jarak tanam untuk tanaman kemiri bisa disesuaikan dengan tujuan pembudidayaan. Apabila budidaya ditujukan untuk menghasilkan biji, maka jarak tanamnya 10 x 10 m, sedangkan bila untuk menghasilkan kayu pulp, jarak tanamnya lebih rapat, yaitu 4 x 4 m.
Pengajiran dilakukan sesuai jarak tanam. Pastikan bentuk pengajiran lurus muka, belakang, dan samping kiri kanan. Pada ajir, dibuat lubang berukuran 60 x 60 x 60 cm. Pisahkan tanah galian bagian atas dengan tanah galian bagian bawah. Campurkan pupuk kandang dengan tanah galian bagian bawah (1:1).
Di musim kemarau, lubang dapat langsung ditimbun oleh campuran media atas, lalu bibit dapat segera ditanam.
Di musim hujan, biarkan campuran tanah dan pupuk kandang sementara waktu dengan menempatkannya di dekat lubang tanam.
Cara penanaman kemiri, bibit kemiri dilepaskan dari kantong plastik, lalu masukkan pada lobang tanam yang telah diisi dengan tanah dan pupuk kandang. Usahakan proses penanaman bibit tidak merusak akar.
Perlu diketahui, pengembangan tanaman kemiri sebenarnya dapat dilakukan dengan menanam biji secara langsung di lapangan. Namun cara ini persentase tumbuhnya sangat rendah, hanya sekitar 57%. Sedangkan penanaman melalui penyemaian persentase tumbuhnya dapat mencapai 78%.
4. Pemeliharaan
Proses pertumbuhan tanaman disertai dengan rangkaian pemeliharaan, untuk menjamin pertumbuhan tetap optimal hingga masa panen. Rangkaian pemeliharaan tersebut, meliputi;
Penyiangan pada bobokor, yaitu tanah di sekitar batang dengan diameter 2 m, selama sekali tiga bulan (dapat disesuaikan dengan keadaan tanaman), pada tanaman muda yaitu sekitar umur 1 - 3 tahun. Penyiangan juga diikuti dengan kegiatan penggemburan di sekitar bobokor.
Penyiraman sejak tanaman masih muda, terutama saat baru saja dilakukan pemupukan.
Pemupukan dengan jenis pupuk kandang (organik) atau pupuk kimia (anorganik), selama sekali setahun, dengan dosis pada tanaman muda 2 kg/pohon, tanaman yang sudah berproduksi 10 - 30 kg/pohon. Pemberian pupuk kandang dilakukan di sekeliling piringan tanaman sedikit di luar tajuk daun, dengan jalan mencangkul dan membenamkan pupuk kandang sedalam 10 cm, di bawah permukaan tanah. Untuk pemberian pupuk anorganik, dosisnya disesuaikan dengan umur tanaman, selama dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan. Cara pemupukannya dapat dilakukan dengan menggali tanah di sekeliling batang tanaman, tepat di bawah tajuk.
5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama yang sering menyerang tanaman kemiri, di antaranya tungau, moluska, hama penggerek daun, hama penggerek batang, dan rayap.
Pengendalian hama tersebut dapat dilakukan secara mekanik dan memakai pestisida.
Secara mekanik, yaitu dengan membuang hama tersebut secara langsung, dan membuang bagian tanaman yang telah terserang hama. Cara mekanik dapat dilakukan pada tanaman kemiri yang masih muda.
Pemakaian pestisida, yaitu pestisida nabati dan pestisida kimia. Pestisida nabati berasal dari larutan daun mimba, sure, dan tanaman lainnya. Sedangkan pestisida kimia dapat diperoleh di pasar, seperti jenis demikron, dan lain-lain.
Selain kedua cara tersebut, hama dan penyakit pada tanaman kemiri dapat diatasi dengan melakukan sanitasi kebun, dan memusnahkan gulma dan semak belukar di sekitar tanaman.
6. Panen
Masa berbuah tanaman kemiri bergantung pada asal bibit yang ditanam.
Bibit yang berasal dari biji berbuah pada umur 3 - 4 tahun.
Bibit yang berasal dari bibit vegetatif berbuah pada umur 2 tahun.
Bibit yang berasal dari okulasi berbuah pada umur 1 tahun.
Periode panen buah dapat dilakukan 2 - 3 kali setahun.
Untuk tujuan konsumsi, buah kemiri dapat dipanen pada kemasakan 75%.
Untuk tujuan pembenihan, buah kemiri ditunggu sampai terjatuh sendiri dari pohonnya.
Cara panen tanaman kemiri, bisa dengan memanjat pohon atau menggunakan galah, atau tunggu hingga terjatuh sendiri.
Jumlah panen tergantung pada umur tanaman dan pertumbuhannya. Pohon kemiri yang subur, panen pertamanya dapat mencapai 10 kg biji kupasan/pohon. Pada umur 6 tahun menghasilkan 25 kg biji kupasan. Pada umur 11 - 20 tahun, produksinya akan stabil, yaitu sekitar 35 - 50 kg/pohon/tahun. Produksi pohon kemiri dewasa yang tumbuh dengan baik dapat mencapai 200 kg biji kupasan/pohon.
7. Pasca Panen
Lakukan penyeleksian hasil panen kemiri. Gelondong yang bentuknya tidak normal atau cacat bisa langsung dibuang. Gelondong yang ukurannya kecil atau terlalu besar dipisahkan. Pilihlah gelondong yang seragam agar proses pengeringan dan penyangraian merata.
Sebelum dipecah, sangrai gelondong kemiri agar daging biji terlepas dari tempurungnya. Penyangraian dapat dilakukan secara manual ataupun secara mekanis.
Proses pemecahan tempurung bisa dilakukan secara manual atau mekanis. Cara manual, dengan membanting atau menumbuk biji yang sudah kering hingga pecah, sedangkan cara mekanis yaitu dengan menggunakan mesin pemecah tempurung.
Daging kemiri hasil pemecahan manual jika diekstraksi akan menghasilkan minyak kemiri keruh dan sering terkontaminasi kotoran.
Di beberapa negara, seperti Philipina dan Hawaii, telah dikembangkan beberapa metode pemecahan tempurung. Salah satunya, adalah dengan memasukkan biji kemiri dalam oven, kemudian dicelupkan ke dalam air dingin.
Kemiri yang telah melewati rangkaian proses tersebut, kemudian dapat dikemas dalam karung atau kaleng baru, bersih, hampa udara, atau bisa juga disimpan dalam lingkungan gas inert. Sebelum dikemas, biji kemiri dibiarkan sebentar agar menjadi dingin. Hal ini dimaksudkan untuk mengeluarkan energi panas yang berada di dalam biji. Energi panas yang berada dalam suatu komoditas akan mempercepat proses kerusakan.
Penyimpanan kemiri dapat dilakukan di dalam gudang, dengan syarat kondisi udara atmosfer tidak mudah menyerap uap air dan bau-bauan yang tidak enak di udara.
Indonesia sebagai negara kepulauan dikenal mempunyai beraneka ragam jenis kuliner dengan cita rasa khas yang berasal dari aneka bumbu dan rempah-rempah, salah satunya ialah kemiri.
Tanaman kemiri bernama latin Aleurites moluccana Will adalah rempah-rempah asli Maluku dan kini telah banyak dikembangkan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Namun beberapa sumber menyebutkan kemiri juga berasal dari Malaysia. Kini, penyebaran tanam kemiri meluas dari sebelah timur Asia hingga Fiji di Kepulauan Pasifik.
Terdiri dari beberapa jenis, beberapa negara memiliki jenis tanaman kemirinya sendiri, antara lain; Aleurites moluccana (Semenanjung Malaya); Aleurites fordi (China Tengah); A. trisperma (Philipina); A. montana (China Selatan dan Indocina); A. cordata (Jepang).
Selain untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebagai bahan minyak atau tung oil untuk keperluan bumbu masak dan industri kosmetik, kemiri juga mempunyai potensi sebagai bahan bakar nabati (BBN), seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan menjamurnya rumah makan, cafe, dan hotel, maka pasar penjualan kemiri juga semakin meningkat.
Meskipun tanaman kemiri telah banyak dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, umumnya kemiri hanya ditanam sebagai tanaman pekarangan, tanaman reboisasi, serta konservasi untuk perbaikan lingkungan. Pembudidayaan tanaman kemiri secara komersial dengan menerapkan teknik budidaya yang tepat masih sangat terbatas. Bagi Anda yang berminat memulai budidaya tanaman kemiri secara komersial, tak perlu bingung bagaimana menerapkan teknik budidaya yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal, berikut Portal Agri bagikan tahapannya.
1. Syarat Tumbuh
Tanaman kemiri dapat tumbuh dengan baik pada tanah-tanah berkapur dan berpasir seperti di pantai, tanah-tanah podsolik yang kurang subur sampai yang subur, hingga tanah-tanah latosol dengan tingkat kemasaman tanah 5,5 - 6,5.
Lahan tanam ideal bagi kemiri adalah lahan yang datar, bergelombang, bertebing-tebing curam yang berada pada ketinggian 0 - 800 m dpl.
Kondisi iklim yang cocok yaitu lahan tanam yang berada di daerah beriklim kering dan basah, memiliki curah hujan 1.500 - 2.400 mm/tahun, kelembaban udara 75%, dan suhu udara 20 - 27°C.
2. Pembibitan
Bibit merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam usaha budidaya komoditi kemiri. Untuk memperoleh bibit tanaman kemiri, dapat ditempuh dengan 3 cara, yaitu generatif, vegetatif, dan sambungan.
- Generatif diawali dengan seleksi biji yang idealnya berasal dari buah masak. Pilih lahan persemaian dengan tanah yang subur, gembur, bebas gulma, hama dan penyakit, dekat dengan sumber air dan areal penanaman. Tanah yang sudah diolah, kemudian campur dengan pasir (1:2). Tanam biji sedalam 3 - 10 cm, jarak 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm. Posisikan biji agak miring dengan bagian yang runcing menghadap ke atas agar pertumbuhan dan perkembangan akar berlangsung sempurna. Bedengan tidak perlu diberi naungan, cukup ditutup dengan jerami atau serbuk gergaji untuk menjaga kelembaban. Benih yang baik akan mulai berkecambah setelah 22 - 30 hari. Pada umur 2 bulan, benih telah berkecambah sekitar 80% dan memiliki 2 pasang daun.
- Vegetatif terdiri dari 2 cara, yaitu cangkokan dan sambungan. Cangkokan bisa dengan penyambungan pucuk dan model penyusuan, serta penyambungan mata atau sering disebut dengan okulasi. Sedangkan sambung pucuk, yaitu penyambungan dari batang atas dengan cara ditempelkan pada bagian tanaman lain sebagai batang bawah sehingga berbentuk tanaman lain. Model penyambungan ini ada dua macam, yaitu enten belah, dan sistem penyusuan.
3. Penanaman di Lapangan.
Lahan yang akan ditanami kemiri harus sudah bersih dari gulma dan dari tanaman yang tidak bermanfaat. Gulma yang dibiarkan tumbuh dapat mengganggu pertumbuhan dari tanaman kemiri.
Jarak tanam untuk tanaman kemiri bisa disesuaikan dengan tujuan pembudidayaan. Apabila budidaya ditujukan untuk menghasilkan biji, maka jarak tanamnya 10 x 10 m, sedangkan bila untuk menghasilkan kayu pulp, jarak tanamnya lebih rapat, yaitu 4 x 4 m.
Pengajiran dilakukan sesuai jarak tanam. Pastikan bentuk pengajiran lurus muka, belakang, dan samping kiri kanan. Pada ajir, dibuat lubang berukuran 60 x 60 x 60 cm. Pisahkan tanah galian bagian atas dengan tanah galian bagian bawah. Campurkan pupuk kandang dengan tanah galian bagian bawah (1:1).
Di musim kemarau, lubang dapat langsung ditimbun oleh campuran media atas, lalu bibit dapat segera ditanam.
Di musim hujan, biarkan campuran tanah dan pupuk kandang sementara waktu dengan menempatkannya di dekat lubang tanam.
Cara penanaman kemiri, bibit kemiri dilepaskan dari kantong plastik, lalu masukkan pada lobang tanam yang telah diisi dengan tanah dan pupuk kandang. Usahakan proses penanaman bibit tidak merusak akar.
Perlu diketahui, pengembangan tanaman kemiri sebenarnya dapat dilakukan dengan menanam biji secara langsung di lapangan. Namun cara ini persentase tumbuhnya sangat rendah, hanya sekitar 57%. Sedangkan penanaman melalui penyemaian persentase tumbuhnya dapat mencapai 78%.
4. Pemeliharaan
Proses pertumbuhan tanaman disertai dengan rangkaian pemeliharaan, untuk menjamin pertumbuhan tetap optimal hingga masa panen. Rangkaian pemeliharaan tersebut, meliputi;
Penyiangan pada bobokor, yaitu tanah di sekitar batang dengan diameter 2 m, selama sekali tiga bulan (dapat disesuaikan dengan keadaan tanaman), pada tanaman muda yaitu sekitar umur 1 - 3 tahun. Penyiangan juga diikuti dengan kegiatan penggemburan di sekitar bobokor.
Penyiraman sejak tanaman masih muda, terutama saat baru saja dilakukan pemupukan.
Pemupukan dengan jenis pupuk kandang (organik) atau pupuk kimia (anorganik), selama sekali setahun, dengan dosis pada tanaman muda 2 kg/pohon, tanaman yang sudah berproduksi 10 - 30 kg/pohon. Pemberian pupuk kandang dilakukan di sekeliling piringan tanaman sedikit di luar tajuk daun, dengan jalan mencangkul dan membenamkan pupuk kandang sedalam 10 cm, di bawah permukaan tanah. Untuk pemberian pupuk anorganik, dosisnya disesuaikan dengan umur tanaman, selama dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan. Cara pemupukannya dapat dilakukan dengan menggali tanah di sekeliling batang tanaman, tepat di bawah tajuk.
5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama yang sering menyerang tanaman kemiri, di antaranya tungau, moluska, hama penggerek daun, hama penggerek batang, dan rayap.
Pengendalian hama tersebut dapat dilakukan secara mekanik dan memakai pestisida.
Secara mekanik, yaitu dengan membuang hama tersebut secara langsung, dan membuang bagian tanaman yang telah terserang hama. Cara mekanik dapat dilakukan pada tanaman kemiri yang masih muda.
Pemakaian pestisida, yaitu pestisida nabati dan pestisida kimia. Pestisida nabati berasal dari larutan daun mimba, sure, dan tanaman lainnya. Sedangkan pestisida kimia dapat diperoleh di pasar, seperti jenis demikron, dan lain-lain.
Selain kedua cara tersebut, hama dan penyakit pada tanaman kemiri dapat diatasi dengan melakukan sanitasi kebun, dan memusnahkan gulma dan semak belukar di sekitar tanaman.
6. Panen
Masa berbuah tanaman kemiri bergantung pada asal bibit yang ditanam.
Bibit yang berasal dari biji berbuah pada umur 3 - 4 tahun.
Bibit yang berasal dari bibit vegetatif berbuah pada umur 2 tahun.
Bibit yang berasal dari okulasi berbuah pada umur 1 tahun.
Periode panen buah dapat dilakukan 2 - 3 kali setahun.
Untuk tujuan konsumsi, buah kemiri dapat dipanen pada kemasakan 75%.
Untuk tujuan pembenihan, buah kemiri ditunggu sampai terjatuh sendiri dari pohonnya.
Cara panen tanaman kemiri, bisa dengan memanjat pohon atau menggunakan galah, atau tunggu hingga terjatuh sendiri.
Jumlah panen tergantung pada umur tanaman dan pertumbuhannya. Pohon kemiri yang subur, panen pertamanya dapat mencapai 10 kg biji kupasan/pohon. Pada umur 6 tahun menghasilkan 25 kg biji kupasan. Pada umur 11 - 20 tahun, produksinya akan stabil, yaitu sekitar 35 - 50 kg/pohon/tahun. Produksi pohon kemiri dewasa yang tumbuh dengan baik dapat mencapai 200 kg biji kupasan/pohon.
7. Pasca Panen
Lakukan penyeleksian hasil panen kemiri. Gelondong yang bentuknya tidak normal atau cacat bisa langsung dibuang. Gelondong yang ukurannya kecil atau terlalu besar dipisahkan. Pilihlah gelondong yang seragam agar proses pengeringan dan penyangraian merata.
Sebelum dipecah, sangrai gelondong kemiri agar daging biji terlepas dari tempurungnya. Penyangraian dapat dilakukan secara manual ataupun secara mekanis.
Proses pemecahan tempurung bisa dilakukan secara manual atau mekanis. Cara manual, dengan membanting atau menumbuk biji yang sudah kering hingga pecah, sedangkan cara mekanis yaitu dengan menggunakan mesin pemecah tempurung.
Daging kemiri hasil pemecahan manual jika diekstraksi akan menghasilkan minyak kemiri keruh dan sering terkontaminasi kotoran.
Di beberapa negara, seperti Philipina dan Hawaii, telah dikembangkan beberapa metode pemecahan tempurung. Salah satunya, adalah dengan memasukkan biji kemiri dalam oven, kemudian dicelupkan ke dalam air dingin.
Kemiri yang telah melewati rangkaian proses tersebut, kemudian dapat dikemas dalam karung atau kaleng baru, bersih, hampa udara, atau bisa juga disimpan dalam lingkungan gas inert. Sebelum dikemas, biji kemiri dibiarkan sebentar agar menjadi dingin. Hal ini dimaksudkan untuk mengeluarkan energi panas yang berada di dalam biji. Energi panas yang berada dalam suatu komoditas akan mempercepat proses kerusakan.
Penyimpanan kemiri dapat dilakukan di dalam gudang, dengan syarat kondisi udara atmosfer tidak mudah menyerap uap air dan bau-bauan yang tidak enak di udara.
Sumber :
2006. Pedoman Budidaya Kemiri, Direktorat Jenderal Perkebunan, Dapartemen Pertanian.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)