Budidaya

image_berita

Caption : Ilustrasi Perkecambahan (Unsplash/Markus Spiske)

Metode Perkecambahan Benih Kemiri dengan Mudah dan Cepat

Sabtu, 25 September 2021

Kemiri (Aleurites moluccana Wild) atau juga disebut dengan candlenut adalah salah satu tanaman industri yang berasal dari famili Euphorbiaceae. Kemiri tersebar di daerah tropik dan subtropik. 

Di Indonesia, tanaman kemiri banyak ditanami di banyak daerah, antara lain Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Maluku. Namun daerah yang paling banyak ditanami kemiri adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Teknologi budidaya tanaman kemiri selama ini masih sangat terbatas dan sederhana. Diperlukan langkah pengembangan tanaman kemiri pada daerah-daerah yang sesuai didukung oleh teknologi yang efisien tentunya akan mampu meningkatkan produktivitas tanaman. Terlebih, kemiri berperan sebagai komoditas ekspor nasional. 

Salah satu tahapan dari budidaya kemiri yang memerlukan langkah pengembangan teknologi budidaya kemiri adalah perkecambahan biji kemiri. Perkecambahan merupakan awal dari fase pertumbuhan benih atau biji bahan tanaman. Pada fase ini, kondisi pertumbuhan yang laten dari lembaga di dalam benih akan berubah menjadi aktif dengan diawali oleh adanya imbibisi air, aktivasi enzim-enzim, translokasi cadangan makanan dari endosperm, diikuti oleh pertumbuhan awal embrio, retaknya kulit benih, dan kemunculan kecambah. Sebagai informasi, Imbibisi merupakan proses penyerapan air secara fisik yang tergantung kepada 3 faktor, yaitu komposisi benih, ketersediaan air, dan permeabilitas kulit benih. 

Terdapat beberapa metode perkecambahan benih kemiri, yaitu ketok pukul, kikir asah, rendam dalam larutan kimia, dan pembakaran. Berikut Portal Agri bagikan informasi selengkapnya. 

1. Ketok Paku

Ketok paku adalah metode mengetok atau memukul benih pada bagian kepalanya yang runcing menggunakan batu, martil, atau benda tumpul lainnya dengan hati-hati dan tidak terlalu keras agar tidak hancur. Pengetokan bertujuan untuk membuat kulit benih menjadi retak, sehingga proses perkecambahan dapat berlangsung cepat. 

Dengan cara ini, perkecambahan normal yang biasanya memakan waktu sekitar 2 bulan, dapat dipersingkat menjadi 15 - 20 hari, dengan persentase tumbuh 70%. Untuk mendapat hasil yang lebih baik, rendam pemukul benih ke dalam air dingin 15 hari sebelum pengetokan. 

2. Kikir Asah

Kikir asah dilakukan dengan mengikir permukaan atau kulit biji menggunakan kikir, batu asahan ataupun permukaan benda keras yang kasar seperti batu, agar permukaan atau kulit menipis, sehingga perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat. 

Metode ini memiliki efektivitas pemecahan yang cukup baik, karena dapat memperpendek waktu perkecambahan dari 2 bulan menjadi 15 - 20 hari saja, dengan persentase perkecambahan mencapai 70%.

3. Rendam dalam Larutan Kimia

Perendaman benih dilakukan di dalam ember plastik, kemudian disiramkan dengan larutan H2SO4 pekat hingga terendam seluruhnya, selama 15 menit. Selain larutan jenis tersebut, dapat juga digunakan larutan KNO3 0.2% (2 g KNO3 yang dilarutkan ke dalam 1 liter air. Setelah itu, bilas benih dengan air, kemudian disemaikan pada media yang telah tersedia. 

Metode perendaman dalam larutan kimia disebut lebih baik dibandingkan dengan cara pengikiran. Perendaman memerlukan waktu 10 hari dengan kontrol, namun tanpa diberi perlakuan. Menurut penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, perendaman benih ke dalam KNO3 akan memberikan hasil terbaik, ditinjau dari segi kecepatan tumbuh, daya kecambah, dan vigor bibitnya. 

4. Pembakaran

Pada metode ini, benih terpilih adalah benih yang telah masak secara fisiologis dan berasal dari biji berbuah dua, bukan yang berbiji tunggal. Biji terlebih dahulu disemai pada bedengan dengan jarak 5 cm, dan sedikit ditekan tetapi tidak direndam, sehingga bagian punggung benih masih terlihat. Kemudian, tutupi dengan mulsa jerami atau alang-alang kering serata mungkin dengan ketebalan kurang lebih 3 - 10 cm.

Selanjutnya, lakukan pembakaran mulsa mulai dari salah satu ujung persemaian. Apabila mulsa cukup kering, pembakaran akan berlangsung selama 3 menit. Setelah selesai pembakaran, sirami segera dengan air dingin menggunakan embrat. Penyiraman tersebutlah yang akan mengakibatkan benih retak-retak.

Setelah 15 - 20 hari, apabila bahan tanaman memiliki mutu yang baik, daya kecambah dapat mencapai +85%. 

Sumber :

Rosihan Rosman, Endjo Djauhariya. Status Teknologi Budidaya Kemiri, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

Bagikan :

Komentar (0)

Silahkan masuk atau daftar dan verifikasi untuk memberikan komentar

Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Baca selengkapnya

Berita Lainnya

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat

05 Mei 2021

Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat

07 Mei 2021

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat

10 Mei 2021

Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.

Baca selengkapnya