Budidaya

Caption : Ilustrasi: Selada (Unsplash/Tite Zobaran)
Cara Pemupukan Tanaman Selada
Senin, 23 Agustus 2021
Tanaman selada yang umumnya dibudidayakan, dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu Selada mentega atau selada telur, cirinya memiliki krop bulat dengan daun saling merapat menyerupai telur. Selada rapuh, cirinya memiliki krop yang lonjong dengan pertumbuhan yang meninggi. Selada daun, cirinya helaian daunnya lepas dan tepiannya berombak/bergerigi serta berwarna hijau, tidak membentuk krop. Dan selada batang, cirinya daun berukuran besar dan tidak membentuk krop.
Permintaan sayuran di Indonesia semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat yang tinggi akan pola makan hidup yang sehat karena selada memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sangat disayangkan daerah yang membudidayakan selada di Indonesia masih sangat terbatas, diantaranya Cipanas, Lembang, dan Pangalengan Jawa Barat. Oleh karena itu, kesempatan budidaya selada masih terbuka luas, tentunya dengan potensi hasil usaha bernilai ekonomi yang menguntungkan. Untuk memulainya, diperlukan pengetahuan khusus dalam hal teknik budidaya selada yang baik dan benar, khususnya pada tahap-tahap yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan seperti tahap pemupukan.
Periode pemupukan tanaman selda terbagi menjadi 3 bagian, yaitu;
-
3 hari sebelum tanam, lubang tanam dan media tanam diberikan pupuk kandang kotoran ayam dengan dosis 20.000 kg/ha ataupun bisa juga pupuk kompos organik hasil fermentasi dengan takaran 4 kg/m2.
-
Pada usia 2 minggu setelah tanam, tanaman diberikan pupuk susulan, berupa pupuk Urea 150 kg/ha (15 g/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, aduk pupuk urea dengan pupuk organik, kemudian lakukan pemupukan secara larikan disamping barisan tanaman.
-
Pada usia 10 - 20 hari setelah tanam, tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2).
Tanaman selada yang umumnya dibudidayakan, dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu Selada mentega atau selada telur, cirinya memiliki krop bulat dengan daun saling merapat menyerupai telur. Selada rapuh, cirinya memiliki krop yang lonjong dengan pertumbuhan yang meninggi. Selada daun, cirinya helaian daunnya lepas dan tepiannya berombak/bergerigi serta berwarna hijau, tidak membentuk krop. Dan selada batang, cirinya daun berukuran besar dan tidak membentuk krop.
Permintaan sayuran di Indonesia semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat yang tinggi akan pola makan hidup yang sehat karena selada memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sangat disayangkan daerah yang membudidayakan selada di Indonesia masih sangat terbatas, diantaranya Cipanas, Lembang, dan Pangalengan Jawa Barat. Oleh karena itu, kesempatan budidaya selada masih terbuka luas, tentunya dengan potensi hasil usaha bernilai ekonomi yang menguntungkan. Untuk memulainya, diperlukan pengetahuan khusus dalam hal teknik budidaya selada yang baik dan benar, khususnya pada tahap-tahap yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan seperti tahap pemupukan.
Periode pemupukan tanaman selda terbagi menjadi 3 bagian, yaitu;
-
3 hari sebelum tanam, lubang tanam dan media tanam diberikan pupuk kandang kotoran ayam dengan dosis 20.000 kg/ha ataupun bisa juga pupuk kompos organik hasil fermentasi dengan takaran 4 kg/m2.
-
Pada usia 2 minggu setelah tanam, tanaman diberikan pupuk susulan, berupa pupuk Urea 150 kg/ha (15 g/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, aduk pupuk urea dengan pupuk organik, kemudian lakukan pemupukan secara larikan disamping barisan tanaman.
-
Pada usia 10 - 20 hari setelah tanam, tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2).
Sumber :
Budidaya Selada Semi Organik,2009. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jambi.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)