Budidaya

Caption : Ilustrasi: Tanaman Sagu (Unsplash/Courtney Smith)
Cara Pemupukan Tanaman Sagu
Kamis, 19 Agustus 2021
Dikutip dari Republika.co.id, pada tahun 2020, pemerintah Indonesia kembali menggencarkan upaya diversifikasi pangan lokal untuk mengurangi beban komoditas beras sebagai panganan pokok bagi masyarakat Indonesia. Salah satu pangan lokal yang akan digunakan adalah sagu. Dibandingkan dengan beras dan pangan lokal lain, sagu memiliki kandungan karbohidrat tertinggi namun rendah glikemik, sehingga sangat baik untuk kesehatan.
Menurut data Kementerian Koordinator Perekonomian, luas lahan sagu di dunia mencapai 6,5 juta hektare (ha). Dari total luas tersebut, sebanyak 5,43 juta ha atau 83,4 persen terdapat di Indonesia. Meskipun begitu, persoalan datang karena sejumlah lahan tanaman sagu tumbuh di area hutan lindung di mana tidak boleh terdapat campur tangan manusia. Oleh karena itu, Indonesia harus mengupayakan industrialisasi tanaman sagu dengan mengembangkan budidaya tanaman sagu.
Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan tanaman sagu, tidak ada salahnya untuk segera memulainya. Apalagi, sagu telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024 oleh pemerintah. Berikut Portal Agri bagikan salah satu tahapan penting dalam budidaya sagu, yaitu pemupukan.
Tanaman sagu yang sejak awal hidup liar di hutan liar, jarang membutuhkan zat-zat tambahan. Namun untuk tanaman sagu yang dibudidayakan sangat membutuhkan zat-zat pendukung pertumbuhan, seperti kalsium, kalium dan magnesium. Zat-zat tersebut dapat diperoleh dari tahap pemupukan dengan dosis dan jenis pupuk yang disesuaikan.
Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk dalam tanah, agar tidak terbawa air sebelum diabsorbsi oleh akar tanaman lahan yang berada di daerah rawa atau dataran rendah dan pasang surut yang sering terjadi luapan air. Secara melingkar, pupuk diaplikasikan tepat pada sekeliling rumpun atau secara lokal di sisi daun rumpun pada jarak sejauh pertengahan antara ujung tajuk dengan pohon atau rumpun sagu. Periode pemupukan pada tanaman sagu muda hanya sampai 1 tahun menjelang panen, sebanyak 1 - 2 kali setahun, yaitu pada awal musim hujan. Sedangkan untuk pemupukan dua kali setahun dilakukan pada awal dan akhir musim hujan dengan masing-masing ½ dosis.
Dosis Pupuk Pada Budidaya Sagu (Per Pohon)

Dikutip dari Republika.co.id, pada tahun 2020, pemerintah Indonesia kembali menggencarkan upaya diversifikasi pangan lokal untuk mengurangi beban komoditas beras sebagai panganan pokok bagi masyarakat Indonesia. Salah satu pangan lokal yang akan digunakan adalah sagu. Dibandingkan dengan beras dan pangan lokal lain, sagu memiliki kandungan karbohidrat tertinggi namun rendah glikemik, sehingga sangat baik untuk kesehatan.
Menurut data Kementerian Koordinator Perekonomian, luas lahan sagu di dunia mencapai 6,5 juta hektare (ha). Dari total luas tersebut, sebanyak 5,43 juta ha atau 83,4 persen terdapat di Indonesia. Meskipun begitu, persoalan datang karena sejumlah lahan tanaman sagu tumbuh di area hutan lindung di mana tidak boleh terdapat campur tangan manusia. Oleh karena itu, Indonesia harus mengupayakan industrialisasi tanaman sagu dengan mengembangkan budidaya tanaman sagu.
Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan tanaman sagu, tidak ada salahnya untuk segera memulainya. Apalagi, sagu telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024 oleh pemerintah. Berikut Portal Agri bagikan salah satu tahapan penting dalam budidaya sagu, yaitu pemupukan.
Tanaman sagu yang sejak awal hidup liar di hutan liar, jarang membutuhkan zat-zat tambahan. Namun untuk tanaman sagu yang dibudidayakan sangat membutuhkan zat-zat pendukung pertumbuhan, seperti kalsium, kalium dan magnesium. Zat-zat tersebut dapat diperoleh dari tahap pemupukan dengan dosis dan jenis pupuk yang disesuaikan.
Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk dalam tanah, agar tidak terbawa air sebelum diabsorbsi oleh akar tanaman lahan yang berada di daerah rawa atau dataran rendah dan pasang surut yang sering terjadi luapan air. Secara melingkar, pupuk diaplikasikan tepat pada sekeliling rumpun atau secara lokal di sisi daun rumpun pada jarak sejauh pertengahan antara ujung tajuk dengan pohon atau rumpun sagu. Periode pemupukan pada tanaman sagu muda hanya sampai 1 tahun menjelang panen, sebanyak 1 - 2 kali setahun, yaitu pada awal musim hujan. Sedangkan untuk pemupukan dua kali setahun dilakukan pada awal dan akhir musim hujan dengan masing-masing ½ dosis.
Dosis Pupuk Pada Budidaya Sagu (Per Pohon)
Sumber :
https://disnakbun.banjarkab.go.id/teknik-budidaya-tanaman-sagu/
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)