Budidaya

Caption : Ilustrasi: Tanaman Bawang Daun (Kampustani.com)
Cara Pemupukan Tanaman Daun Bawang
Senin, 09 Agustus 2021
Tercatat pada tahun 2017, luas areal panen daun bawang atau bawang daun nasional mencapai 26.534 ha atau menempati urutan ke 13 dan 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan di Indonesia. Pusat budidayanya berada di pulau Jawa, tepatnya Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah yang mencapai luas perkebunan 19.167 ha dengan produksi berjumlah 177.586 ton.
Sejak dulu hingga sekarang, budidaya bawang daun masih didominasi sebagai usaha sampingan. Padahal komoditas ini berpotensi menembus pasar ekspor dan tentu menghasilkan laba besar, beberapa negara yang senantiasa menantikan bawang daun Indonesia adalah Singapura dan Belanda. Namun sayangnya, budidaya bawang daun di Indonesia masih bisa dikatakan belum sempurna karena sebagian petani tidak mengikuti anjuran budidaya yang baik dan benar, terutama pada tahap pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Pada artikel ini, Portal Agri akan membagikan informasi khusus mengenai tahap pemupukan tanaman bawang daun secara tepat. Berikut rangkumannya.
1. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan pada saat tahap pengolahan tanah, tepatnya setelah bedengan-bedengan selesai dibuat.
Jenis dan dosis pupuk:
-
Pupuk Kandang sebanyak 10 - 15 ton/ha, atau
-
Pupuk Organik sebanyak 2,5 - 3,5 ton/ha
Cara pemupukan:
Sebarkan pupuk secara merata di permukaan bedengan, kemudian campurkan juga secara merata dengan tanah. Kemudian, ratakan permukaan bedengan menggunakan cangkul atau bilah bambu.
2. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan merupakan pemupukan kedua yang dilakukan setelah pemupukan dasar. Waktu pemupukan susulan umumnya pada saat tahap pemeliharaan, tepat setelah kegiatan penyiangan tanaman yang sedang bertumbuh.
Pada tahap pertumbuhan, tanaman memerlukan unsur hara pokok berupa unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K).
Jenis dan dosis pupuk:
-
NPK dengan dosis sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi lahan pertanaman
-
Pupuk Urea dosis 200 kg/ha
Waktu Pemupukan: 2 kali pada 21 hari setelah tanam (setengah dosis), dan sisanya pada 42 hari setelah tanam.
Cara pemupukan:
-
Pemupukan cair, yaitu dengan melarutkan pupuk kasar ke dalam air, dan disiramkan pada tanaman saat tanah dalam keadaan kering (musim kemarau). Kelebihannya, kandungan pupuk akan lebih cepat terserap oleh akar.
-
Pemupukan padat, yaitu dengan memberikan pupuk langsung pada tanaman secara melingkar, dan diberikan pada saat musim hujan. Setelah pupuk disebar, tutup kembali dengan tanah agar pupuk tidak cepat menguap, lakukan penyiraman air agar pupuk larut dengan air tanah dan penyerapannya lebih mudah.
Tercatat pada tahun 2017, luas areal panen daun bawang atau bawang daun nasional mencapai 26.534 ha atau menempati urutan ke 13 dan 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan di Indonesia. Pusat budidayanya berada di pulau Jawa, tepatnya Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah yang mencapai luas perkebunan 19.167 ha dengan produksi berjumlah 177.586 ton.
Sejak dulu hingga sekarang, budidaya bawang daun masih didominasi sebagai usaha sampingan. Padahal komoditas ini berpotensi menembus pasar ekspor dan tentu menghasilkan laba besar, beberapa negara yang senantiasa menantikan bawang daun Indonesia adalah Singapura dan Belanda. Namun sayangnya, budidaya bawang daun di Indonesia masih bisa dikatakan belum sempurna karena sebagian petani tidak mengikuti anjuran budidaya yang baik dan benar, terutama pada tahap pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Pada artikel ini, Portal Agri akan membagikan informasi khusus mengenai tahap pemupukan tanaman bawang daun secara tepat. Berikut rangkumannya.
1. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan pada saat tahap pengolahan tanah, tepatnya setelah bedengan-bedengan selesai dibuat.
Jenis dan dosis pupuk:
-
Pupuk Kandang sebanyak 10 - 15 ton/ha, atau
-
Pupuk Organik sebanyak 2,5 - 3,5 ton/ha
Cara pemupukan:
Sebarkan pupuk secara merata di permukaan bedengan, kemudian campurkan juga secara merata dengan tanah. Kemudian, ratakan permukaan bedengan menggunakan cangkul atau bilah bambu.
2. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan merupakan pemupukan kedua yang dilakukan setelah pemupukan dasar. Waktu pemupukan susulan umumnya pada saat tahap pemeliharaan, tepat setelah kegiatan penyiangan tanaman yang sedang bertumbuh.
Pada tahap pertumbuhan, tanaman memerlukan unsur hara pokok berupa unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K).
Jenis dan dosis pupuk:
-
NPK dengan dosis sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi lahan pertanaman
-
Pupuk Urea dosis 200 kg/ha
Waktu Pemupukan: 2 kali pada 21 hari setelah tanam (setengah dosis), dan sisanya pada 42 hari setelah tanam.
Cara pemupukan:
-
Pemupukan cair, yaitu dengan melarutkan pupuk kasar ke dalam air, dan disiramkan pada tanaman saat tanah dalam keadaan kering (musim kemarau). Kelebihannya, kandungan pupuk akan lebih cepat terserap oleh akar.
-
Pemupukan padat, yaitu dengan memberikan pupuk langsung pada tanaman secara melingkar, dan diberikan pada saat musim hujan. Setelah pupuk disebar, tutup kembali dengan tanah agar pupuk tidak cepat menguap, lakukan penyiraman air agar pupuk larut dengan air tanah dan penyerapannya lebih mudah.
Sumber :
Uum Sumpena Budidaya Bawang Daun, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Rukmana, R. 1995. Bertanam Bawang Daun. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)