Budidaya

image_berita

Caption : Ilustrasi Kebun Pinang (Wikipedia.org/Thamizhpparithi Maari)

Cara Pembenihan Tanaman Pinang dengan Mudah dan Cepat

Kamis, 11 November 2021

Pinang (Areca catechu) merupakan tumbuhan famili Arecaceae atau palem-paleman dengan ciri ketinggian tanaman dapat mencapai 15 - 25 m, berbatang tegak lurus. Sebagai salah satu komoditas ekspor nasional, tanaman pinang umumnya dimanfaatkan untuk bahan makanan, bahan baku industri seperti pewarna kain, hingga bahan penyusun ramuan obat yang telah diakui oleh WHO (World Health Organization). 

Para peneliti memperkirakan tanaman pinang berasal dari daratan Asia, khususnya Malaysia, India, dan Indonesia. Perkembangan tanaman ini di Indonesia tersebar di Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua. Dahulu, tanaman pinang sejatinya merupakan tanaman yang tumbuh liar di tepi sungai, namun kini tanaman pinang termasuk jenis tanaman budidaya, baik di perkebunan maupun pekarangan rumah. 

Beberapa jenis pinang di antaranya pinang kuning (Areca catechu var alba), pinang seribu (Areca macrocalyx Zipp. ex Blume), pinang kelapa (Actinorhytis calapparia (B1) Wendl), serta pinang merah (Areca vestiaria). Dalam melakukan budidaya tanaman pinang, terdapat banyak faktor yang menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman, khususnya penentu awal yaitu proses pembenihan yang cukup memakan waktu lama. Oleh karena itu, penting bagi para pembudidaya mengetahui cara khusus dalam melakukan pembenihan tanaman pinang yang terbagi menjadi dua tahapan. Seperti apa caranya? Mari simak informasi yang telah Portal Agri rangkum berikut ini. 

1. Pembenihan Tahap Pertama 

Pada tahap pertama, hal yang harus dipersiapkan tentunya adalah lahan pembenihan selebar 1 m dan panjang yang disesuaikan. Buatkan bedengan dengan sekelilingnya berdinding papan setinggi polybag atau 15 cm. Tujuannya, agar nantinya pembenihan dapat tersusun tegak dan rapi. 

Sediakan polybag 15 x 20 cm, beri lubang di bagian bawahnya sebagai saluran drainase. Polybag diisi tanah hingga ¾ bagian terpenuhi, lalu padatkan. Tanamkan kecambah sedalam 4 cm ke dalam polybag, ratakan posisi kecambah dengan permukaan tanah. 

Pada bedengan, berikan naungan setinggi tiang naungan atau sekitar 2,5 m. Setelah benih berumur 1,5 bulan, naungan bisa dikurangi secara bertahap. 

Selama masa pembenihan, sirami polybag berisi benih di setiap pagi atau sore hari sebanyak 0,25 l/polybag. Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk NPK berdosis 4g/polybag, atau semprotkan larutan pupuk Urea berdosis 2g/l air ke daun, batang, dan tanah. Cegah hama dan penyakit dengan menyemprotkan insektisida dan fungisida. Ciri benih yang telah bertumbuh optimal adalah benih berpangkal batang relatif besar, seperti layaknya botol, serta helai daun melengkung. 

2. Pembenihan Tahap Kedua

Pada tahap pembenihan kedua, sediakanlah polybag berukuran 20 x 25 cm, isi dengan tanah sebanyak ⅔ bagian. Detail isinya, 50% kompos plus di bagian bawah, dan 50% sisanya diisi dengan tanah yang dipadatkan. Susun dan berikan jarak antar polybag sekitar 30 x 30 cm. 

Setelah polybag dan media tanam telah tersedia, masukkan benih yang berasal dari pembenihan tahap pertama, dengan cara menyobek polybag kecil lalu tanamkan benih ke dalam polybag besar pembenihan tahap kedua. 

Proses pembibitan pada tahap ini berlangsung selama 7 bulan, atau hingga benih berumur 1 tahun, terhitung dari pembenihan tahap pertama. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan bibit, berikan pupuk NPK berdosis 20 g/polybag. Usai melewati tahap ini, maka bibit pun siap ditanam pada lahan tanam. 

Sumber :

Budidaya Tanaman Pinang (Areca Catechu L), Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan. 

Bagikan :

Komentar (0)

Silahkan masuk atau daftar dan verifikasi untuk memberikan komentar

Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Baca selengkapnya

Berita Lainnya

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat

05 Mei 2021

Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat

07 Mei 2021

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat

10 Mei 2021

Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.

Baca selengkapnya