Budidaya

image_berita

Caption : Ilustrasi Buah Semangka (Unsplash/Mockup Graphics)

Mengenal Syarat Tumbuh Tanaman Buah Semangka

Senin, 20 December 2021

Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) merupakan buah yang digemari masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang manis, renyah, mengandung banyak air, dengan ciri kulit yang keras dan berwarna hijau pekat, atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua tergantung pada varietasnya. 

Buah semangka memiliki banyak varietas, sebagai contoh semangka tanpa biji merupakan varietas hasil rekayasa genetika dari semangka berbiji. Secara turun temurun, semangka juga dimanfaatkan sebagai penurun tekanan darah. Air yang terkandung dalam semangka merupakan mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro, yaitu kalium, magnesium, dan natrium, sedangkan mineral mikro yaitu zink dan mangan. 

Untuk dapat berproduksi dengan kandungan gizi yang optimal, diperlukan pemenuhan beberapa syarat tumbuh agroekologi atau kondisi lingkungan dalam pembudidayaannya, berupa suhu, sinar matahari, ketinggian tempat, curah hujan, kelembaban udara, tanah dan air. Berikut informasi selengkapnya. 

1. Suhu

Pertumbuhan tanaman semangka memerlukan suhu antara 28 - 30°C, dan tanaman semangka berbiji, suhu yang diperlukan 25 - 30°C. Pertumbuhan vegetatif memerlukan suhu optimal 20 -  25°C. Di siang hari, proses pembesaran buah semangka memerlukan suhu 30°C. Sedangkan suhu ideal di malam hari kurang dari 22°C. Rendahnya suhu di malam hari dapat menurunkan laju respirasi, sehingga cadangan makanan yang disimpan dalam buah cukup banyak, sehingga mengakibatkan ukuran buah menjadi besar dan terasa manis.

2. Sinar Matahari

Sinar matahari berpengaruh besar pada proses pemasakan tanaman, termasuk tanaman buah semangka. Biarkan lahan penanaman semangka terbuka dan tanpa naungan untuk mencegah tanaman tidak sehat, daun lemas, dan tipis. 

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat atau lahan pertanaman yang optimal untuk budidaya semangka yaitu 0 - 400 meter, dimana pada ketinggian tersebut, suhu udara akan relatif panas dan kering. 

4. Curah Hujan

Tanaman semangka memerlukan curah hujan antara 120 - 150 milimeter per musim, atau 40 - 50 milimeter per bulan. Jika curah hujan terlalu tinggi, dapat menyebabkan kelembaban tinggi yang selanjutnya akan merangsang perkembang biakkan hama lalat buah (Bactrocera cucurbitae Coquillett), dan berbagai penyakit, terutama antraknosa dan penyakit kresek. Untuk mendapatkan produksi tinggi, serta kualitas buah yang baik, maka untuk penanaman semangka biji, sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. 

5. Kelembaban Udara 

Lahan pertanaman yang disinari matahari penuh cenderung memiliki kelembaban udara yang rendah, yang berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi tersebut dikatakan cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka. Bahkan di daerah asalnya, tanaman semangka sering ditemui hidup di lingkungan padang pasir dengan udara yang sangat kering. 

6. Tanah

Sistem perakaran agak dalam yang dimiliki oleh tanaman semangka, menjadikannya sangat memerlukan tanah yang gembur, berpasir (porous/sarang), dan kaya bahan organik. Sebab, tanah-tanah jenis itu akan memudahkan akar tanaman semangka berkembang, sehingga penyerapan unsur-unsur hara akan berjalan lancar. Namun, sejatinya tanaman semangka dapat ditanam di berbagai jenis tanah, mulai dari tanah latosol, andosol, regosol, sampai podzolik, dengan catatan, kekurangan dari sifat-sifat jenis tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pemupukan penambahan bahan organik, maupun pengapuran. Sementara kadar kemasaman tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman semangka non biji yaitu kisaran pH 6,5 - 7,2.

7. Air

Air yang diperlukan tanaman semangka tergolong banyak, karena lebih dari 90% kandungan buah semangka terdiri dari air. Pada tanaman, air berfungsi sebagai pengangkut zat-zat makanan, bahan pembentukan zat makanan, dan sebagai penyusun tubuh tanaman. Dalam memperolehnya, air harus berasal dari sumber air yang bersih, sehat, dan bebas dari pencemaran. Hindari pemberian air yang berlebih hingga menggenangi lingkungan perakaran, serta hindari pula memberikan air secara terlambat karena dapat menyebabkan bentuk buah semangka tidak normal seperti balon dengan pangkal mengecil dan ujung menggembung. 

Sumber :

Sunyoto, Djoko Sudarso, Tri Budiyanti, 2006. Petunjuk Teknis Budidaya Semangka, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok. 

Bagikan :

Komentar (0)

Silahkan masuk atau daftar dan verifikasi untuk memberikan komentar

Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Semangka dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Musim panen semangka sangat ditunggu. Pasar pembelinya juga luas. Hal itu sangat menguntungkan dari segi nilai ekonomi bagi para pembudidayanya. Maka dari itu, Portal Agri mengajak Anda untuk turut merasakan manisnya peluang budidaya semangka. 

Baca selengkapnya

Cara Pemupukan Tanaman Semangka

06 Maret 2021

Setiap tahun, musim panen semangka sangat ditunggu. Pasar pembelinya juga luas. Hal itu sangat menguntungkan dari segi nilai ekonomi bagi para pembudidayanya. Untuk menambah pengetahuan Anda tentang budidaya semangka, yuk simak salah satu tahapannya, yaitu tahap pemupukan. 

Baca selengkapnya

Panduan Lengkap Syarat Tumbuh Tanaman Karet

06 Maret 2021

Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai kesesuaian lahan tanam karet, Portal Agri merangkum informasinya dalam artikel berikut. 

Baca selengkapnya

Mengenal Berbagai Jenis Buah Semangka

06 Maret 2021

Apa saja jenis-jenis varietas semangka non biji dan berbiji, serta bagaimana cara mengenalinya? Yuk, simak informasi yang telah Portal Agri rangkum berikut ini!

Baca selengkapnya

Cara Pembibitan Tanaman Semangka dengan Mudah dan Cepat

06 Maret 2021

Simak apa saja tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk melakukan pembibitan tanaman semangka untuk menghasilkan produk panen yang optimal.

Baca selengkapnya

Berita Lainnya

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat

05 Mei 2021

Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat

07 Mei 2021

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Baca selengkapnya

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat

10 Mei 2021

Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.

Baca selengkapnya