Budidaya

Caption : Ilustrasi Paprika (Unsplash/Theo Crazzolara)
Cara Pengolahan Pascapanen Paprika
Selasa, 09 November 2021
Paprika (Capsicum annuum var grossum L.) merupakan tumbuhan penghasil buah bercita rasa manis dan sedikit pedas yang berasal dari suku terong-terongan atau Solanaceae. Nilai jual paprika di pasaran terbilang bagus, terutama dengan meningkatnya budaya kuliner luar negeri yang menggunakan paprika sebagai salah satu bahannya, meskipun awalnya paprika tidak begitu populer di Indonesia. Jenis masakan Eropa seperti Pasta, Steak, dan sebagainya yang menjadikan paprika kian populer di tengah masyarakat modern.
Karena itu, mengembangkan usaha budidaya paprika tentu menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan. Namun untuk dapat bersaing dengan produsen lain, hasil produk budidaya paprika haruslah memenuhi standar mutu pasar. Salah satu faktor akhir yang menentukan mutu produk adalah pengolahan pascapanen. Sebab, teknik budidaya yang tepat selama masa pertumbuhan hingga panen akan sia-sia apabila pada tahap pengolahan pascapanen dilakukan secara tidak tepat. Mutu paprika beresiko untuk berkurang dan produk paprika pun gagal dalam bersaing.
Pengolahan pascapanen yang tepat bertujuan untuk menjamin keseragaman ukuran, mutu buah, dan menjamin bahwa mutu buah paprika yang dihasilkan dari usaha budidaya telah sesuai dengan permintaan pasar, baik pasar domestik maupun ekspor. Pengolahan pascapanen paprika meliputi kegiatan-kegiatan sortasi, grading, pencucian, penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Bagaimana tahapannya? Berikut Portal Agri telah merangkum informasinya.
1. Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan pemisahan buah paprika sehat dari paprika rusak yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit. Pemisahan tersebut berdasarkan keseragaman tingkat kerusakan. Keuntungan dalam melakukan kegiatan sortasi antara lain, memudahkan pemasaran, memudahkan konsumen menentukan pilihan sesuai keperluan, memudahkan penentuan tingkat harga yang layak menurut kelas mutu, dan memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada konsumen.
2. Grading
Paprika yang telah melewati sortasi, kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu. Kegiatan pengelompokan inilah yang disebut grading. Kelas mutu terbagi menjadi dua kelas, yaitu:
-
Kelas Mutu I: Tekstur buah keras, bentuk buah normal, buah masak petik (matang hijau, matang kuning atau matang merah), tidak cacat dan tidak terinfeksi hama dan ataupun penyakit.
-
Kelas Mutu II: Tekstur buah keras, bentuk buah normal, buah masak petik (matang hijau, matang kuning, atau matang merah), buah mengalami kecacatan yang disebabkan oleh faktor mekanis maupun oleh hama dan penyakit.
Selain kelas mutu, pada tahap grading, buah paprika juga dikelompokkan menjadi 4 kategori berdasarkan ukuran buah, yaitu:
-
Buah Kecil: Diameter 6,5 - 8 cm, berat buah 120 - 160 gr.
-
Buah Sedang: Diameter 7,5 - 9,5 cm, berat buah 160 - 200 gr.
-
Buah Besar: Diameter 9 - 11 cm, berat buah 200 - 250 gr.
-
Buah Sangat Besar: Diameter 11 cm, berat buah 250 gr.
3. Pencucian
Pencucian buah paprika dilakukan menggunakan air bersih sebelum dikemas. Setelah bersih, keringkan buah menggunakan lap kering atau bahan bermaterial halus.
4. Pengemasan
Pada tahap pengemasan, penting untuk memerhatikan bahan dan desain kemasan, karena keduanya akan berpengaruh terhadap umur penyimpanan dan tingkat resiko kerusakan buah dalam kemasan. Bahan pengemasan sebaiknya berupa keranjang bambu, karton, kantong jala, atau karung goni, disertai dengan pembuatan lubang ventilasi untuk mencegah temperatur dan kelembaban udara yang tinggi. Masukkan produk ke dalam kotak karton berventilasi yang juga telah dilapisi lilin, selanjutnya kotak penyimpanan produk paprika yang telah dikemas dapat disimpan ke dalam ruangan teduh.
Apabila produk akan dikirimkan ke luar negeri, sebaiknya paprika dikemas dalam kotak karton berkapasitas 5 kg. Sedangkan untuk pasar lokal, kemas paprika ke dalam kotak karton berkapasitas 20 kg.
5. Pengangkutan
Saat proses pengangkutan buah paprika, pastikan kegiatan pemuatan dan pembungkusan dilakukan secara hati-hati. Beri celah untuk sirkulasi udara saat penyusunan kemasan. Untuk pengiriman dengan jarak relatif jauh, disarankan gunakanlah kendaraan yang memiliki fasilitas pendingin bersuhu 7 - 12°C.
Paprika (Capsicum annuum var grossum L.) merupakan tumbuhan penghasil buah bercita rasa manis dan sedikit pedas yang berasal dari suku terong-terongan atau Solanaceae. Nilai jual paprika di pasaran terbilang bagus, terutama dengan meningkatnya budaya kuliner luar negeri yang menggunakan paprika sebagai salah satu bahannya, meskipun awalnya paprika tidak begitu populer di Indonesia. Jenis masakan Eropa seperti Pasta, Steak, dan sebagainya yang menjadikan paprika kian populer di tengah masyarakat modern.
Karena itu, mengembangkan usaha budidaya paprika tentu menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan. Namun untuk dapat bersaing dengan produsen lain, hasil produk budidaya paprika haruslah memenuhi standar mutu pasar. Salah satu faktor akhir yang menentukan mutu produk adalah pengolahan pascapanen. Sebab, teknik budidaya yang tepat selama masa pertumbuhan hingga panen akan sia-sia apabila pada tahap pengolahan pascapanen dilakukan secara tidak tepat. Mutu paprika beresiko untuk berkurang dan produk paprika pun gagal dalam bersaing.
Pengolahan pascapanen yang tepat bertujuan untuk menjamin keseragaman ukuran, mutu buah, dan menjamin bahwa mutu buah paprika yang dihasilkan dari usaha budidaya telah sesuai dengan permintaan pasar, baik pasar domestik maupun ekspor. Pengolahan pascapanen paprika meliputi kegiatan-kegiatan sortasi, grading, pencucian, penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Bagaimana tahapannya? Berikut Portal Agri telah merangkum informasinya.
1. Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan pemisahan buah paprika sehat dari paprika rusak yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit. Pemisahan tersebut berdasarkan keseragaman tingkat kerusakan. Keuntungan dalam melakukan kegiatan sortasi antara lain, memudahkan pemasaran, memudahkan konsumen menentukan pilihan sesuai keperluan, memudahkan penentuan tingkat harga yang layak menurut kelas mutu, dan memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada konsumen.
2. Grading
Paprika yang telah melewati sortasi, kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu. Kegiatan pengelompokan inilah yang disebut grading. Kelas mutu terbagi menjadi dua kelas, yaitu:
-
Kelas Mutu I: Tekstur buah keras, bentuk buah normal, buah masak petik (matang hijau, matang kuning atau matang merah), tidak cacat dan tidak terinfeksi hama dan ataupun penyakit.
-
Kelas Mutu II: Tekstur buah keras, bentuk buah normal, buah masak petik (matang hijau, matang kuning, atau matang merah), buah mengalami kecacatan yang disebabkan oleh faktor mekanis maupun oleh hama dan penyakit.
Selain kelas mutu, pada tahap grading, buah paprika juga dikelompokkan menjadi 4 kategori berdasarkan ukuran buah, yaitu:
-
Buah Kecil: Diameter 6,5 - 8 cm, berat buah 120 - 160 gr.
-
Buah Sedang: Diameter 7,5 - 9,5 cm, berat buah 160 - 200 gr.
-
Buah Besar: Diameter 9 - 11 cm, berat buah 200 - 250 gr.
-
Buah Sangat Besar: Diameter 11 cm, berat buah 250 gr.
3. Pencucian
Pencucian buah paprika dilakukan menggunakan air bersih sebelum dikemas. Setelah bersih, keringkan buah menggunakan lap kering atau bahan bermaterial halus.
4. Pengemasan
Pada tahap pengemasan, penting untuk memerhatikan bahan dan desain kemasan, karena keduanya akan berpengaruh terhadap umur penyimpanan dan tingkat resiko kerusakan buah dalam kemasan. Bahan pengemasan sebaiknya berupa keranjang bambu, karton, kantong jala, atau karung goni, disertai dengan pembuatan lubang ventilasi untuk mencegah temperatur dan kelembaban udara yang tinggi. Masukkan produk ke dalam kotak karton berventilasi yang juga telah dilapisi lilin, selanjutnya kotak penyimpanan produk paprika yang telah dikemas dapat disimpan ke dalam ruangan teduh.
Apabila produk akan dikirimkan ke luar negeri, sebaiknya paprika dikemas dalam kotak karton berkapasitas 5 kg. Sedangkan untuk pasar lokal, kemas paprika ke dalam kotak karton berkapasitas 20 kg.
5. Pengangkutan
Saat proses pengangkutan buah paprika, pastikan kegiatan pemuatan dan pembungkusan dilakukan secara hati-hati. Beri celah untuk sirkulasi udara saat penyusunan kemasan. Untuk pengiriman dengan jarak relatif jauh, disarankan gunakanlah kendaraan yang memiliki fasilitas pendingin bersuhu 7 - 12°C.
Sumber :
Lukas Sebayang, 2014. Bercocok Tanam Paprika In Greenhouse, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, Medan.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)