Budidaya

Caption : Ilustrasi: Paprika yang dijual di pasar (Unsplash/Devi Puspita Armartha Yahya)
Cara Pemupukan Tanaman Paprika
Jumat, 30 Juli 2021
Pada awalnya, budidaya paprika hanya dilakukan di lahan terbuka, namun dikarenakan banyak faktor seperti terbatasnya lahan, dan pergantian musim yang cukup ekstrim, menjadikan budidaya secara hidroponik di rumah kaca plastik atau greenhouse bisa dijadikan alternatif. Dengan budidaya di dalam greenhouse, pertumbuhan paprika akan optimal sesuai standar permintaan pasar. Keuntungan lain, greenhouse memungkinkan penanaman dilakukan secara teratur sepanjang tahun, tanpa tergantung oleh musim.
Potensi pasar paprika juga masih luas, apalagi melihat kuota produksi lokal hanya bisa memenuhi 70% dari total kebutuhan di Indonesia. Potensi ekspornya juga cukup besar. Oleh karena itu, hasil budidaya harus dapat bersaing di pasar internasional. Salah satu kunci kesuksesan para petani muda agar sukses adalah dengan memahami teknik budidaya paprika yang baik dan benar, salah satu yang terpenting adalah tahap pemupukan. Tahap tersebut sangat penting untuk benar-benar dipahami karena merupakan penentu dari hasil panen. Pemupukan juga berarti proses, kegiatan, atau tahapan pemberian unsur hara sebagai pemenuhan kebutuhan hara tanaman, agar pertumbuhan tanaman dapat berlangsung secara optimal.
1. Pemupukan Pada Masa Pemeliharaan Bibit
Pemupukan tanaman paprika diawali pada tahap ini, yaitu pada hari ke-4 bibit ditanam. Siram bibit dengan larutan hara AB Mix paprika dengan Ec 1,5 mS/cm, sebanyak 3 - 4 kali, mulai pukul 08.00 - 16.00.
2. Pemupukan Sebelum Masa Tanam
Dilanjutkan saat sehari sebelum masa tanam, berikan tanaman paprika semprotan larutan hara Ec,1.5.
3. Pemupukan Pada Masa Pemeliharaan
Pada tahap ini, pemupukan dilakukan setelah masa tanam, sembari juga dengan tahapan penyiraman untuk memenuhi kebutuhan air dan hara secara bersamaan atau fertigasi.
Pemberian hara pada tanaman paprika dengan sistem penyiraman secara manual dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1
Pemberian Larutan Hara Pada Tanaman Paprika dengan Sistem Penyiraman Secara Manual Berdasarkan Umur Tanaman


Tabel 2
Pemberian Larutan Hara Pada Tanaman Paprika Dengan Sistem Irigasi Tetes Berdasarkan Umur Tanaman

Sebagai catatan, jika suhu greenhouse lebih dari 30°C dengan kelembaban udara kurang dari 50%. maka harus dilakukan pengkabutan dengan cara penyemprotan air bersih di dalam greenhouse.
Jika EC yang keluar kurang dari kisaran standar, maka EC masuk harus ditingkatkan.
Jika EC yang keluar lebih besar dari standar, maka EC keluar harus diturunkan.
Pada awalnya, budidaya paprika hanya dilakukan di lahan terbuka, namun dikarenakan banyak faktor seperti terbatasnya lahan, dan pergantian musim yang cukup ekstrim, menjadikan budidaya secara hidroponik di rumah kaca plastik atau greenhouse bisa dijadikan alternatif. Dengan budidaya di dalam greenhouse, pertumbuhan paprika akan optimal sesuai standar permintaan pasar. Keuntungan lain, greenhouse memungkinkan penanaman dilakukan secara teratur sepanjang tahun, tanpa tergantung oleh musim.
Potensi pasar paprika juga masih luas, apalagi melihat kuota produksi lokal hanya bisa memenuhi 70% dari total kebutuhan di Indonesia. Potensi ekspornya juga cukup besar. Oleh karena itu, hasil budidaya harus dapat bersaing di pasar internasional. Salah satu kunci kesuksesan para petani muda agar sukses adalah dengan memahami teknik budidaya paprika yang baik dan benar, salah satu yang terpenting adalah tahap pemupukan. Tahap tersebut sangat penting untuk benar-benar dipahami karena merupakan penentu dari hasil panen. Pemupukan juga berarti proses, kegiatan, atau tahapan pemberian unsur hara sebagai pemenuhan kebutuhan hara tanaman, agar pertumbuhan tanaman dapat berlangsung secara optimal.
1. Pemupukan Pada Masa Pemeliharaan Bibit
Pemupukan tanaman paprika diawali pada tahap ini, yaitu pada hari ke-4 bibit ditanam. Siram bibit dengan larutan hara AB Mix paprika dengan Ec 1,5 mS/cm, sebanyak 3 - 4 kali, mulai pukul 08.00 - 16.00.
2. Pemupukan Sebelum Masa Tanam
Dilanjutkan saat sehari sebelum masa tanam, berikan tanaman paprika semprotan larutan hara Ec,1.5.
3. Pemupukan Pada Masa Pemeliharaan
Pada tahap ini, pemupukan dilakukan setelah masa tanam, sembari juga dengan tahapan penyiraman untuk memenuhi kebutuhan air dan hara secara bersamaan atau fertigasi.
Pemberian hara pada tanaman paprika dengan sistem penyiraman secara manual dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1
Pemberian Larutan Hara Pada Tanaman Paprika dengan Sistem Penyiraman Secara Manual Berdasarkan Umur Tanaman
Tabel 2
Pemberian Larutan Hara Pada Tanaman Paprika Dengan Sistem Irigasi Tetes Berdasarkan Umur Tanaman
Sebagai catatan, jika suhu greenhouse lebih dari 30°C dengan kelembaban udara kurang dari 50%. maka harus dilakukan pengkabutan dengan cara penyemprotan air bersih di dalam greenhouse.
Jika EC yang keluar kurang dari kisaran standar, maka EC masuk harus ditingkatkan.
Jika EC yang keluar lebih besar dari standar, maka EC keluar harus diturunkan.
Sumber :
2006. Standar Prosedur Operasional (SPO) Tomat, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka.
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Lada dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Lada yang dinobatkan sebagai king of spice atau raja rempah merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Bahkan di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas.

[Panduan] Cara Budidaya Sawit dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Pada tahun 2050, juga diprediksi permintaan global terhadap minyak goreng akan mencapai sekitar 240 juta ton. Hal tersebut merupakan keuntungan menarik bagi para pelaku industri kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Karet dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Karet secara konsisten masih menjadi salah satu komoditas unggul perkebunan di Indonesia. Karet masih kokoh berada di urutan kedua sebagai penghasil devisa terbesar setelah minyak kelapa sawit.

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)