Budidaya

Caption : Sayur Bayam (Unsplash/Elianna Friedman)
[Panduan] Cara Budidaya Bayam dengan Mudah dan Cepat
Rabu, 19 Mei 2021
Fenomena tingginya permintaan sayur dan buah tertentu saat masa pandemi bukanlah tanpa sebab. Banyak orang berusaha untuk senantiasa menjaga kesehatannya dengan aktif mengkonsumsi sayur dan buah sehat, terutama yang mengandung banyak zat sebagai pencegahan dan perlindungan dari virus. Fenomena tersebut salah satunya terjadi pada sayur bayam. Para penjual, baik pasar tradisional maupun pengusaha swalayan mengaku terdapat kenaikan jumlah penjualan sayur bayam.
Bayam mempunyai kandungan yang kaya akan zat antioksidan dan beta karoten. Zat-zat tersebut telah teruji mampu meningkatkan imun tubuh sekaligus melawan infeksi, sehingga sangat cocok dijadikan menu pilihan dalam menghadapi pandemi. Meskipun begitu, konsumsi sayur bayam tetap harus dibarengi dengan konsumsi protein dan lemak agar gizi yang diperoleh tubuh tetap seimbang.
Bayam (Amaranthus spp. L) termasuk dalam famili Amaranthaceae dan banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Terdapat tiga jenis bayam yang tumbuh di Indonesia, antara lain, jenis Amaranthus tricolor atau yang biasa dikenal dengan bayam merah, jenis Amaranthus dubius, yang merupakan jenis bayam petik, biasanya juga sering ditanam di pekarangan rumah, serta jenis Amaranthus cruentus, yang merupakan jenis bayam dengan ciri khas berwarna hijau keabu-abuan.
Dengan khasiat yang sangat berguna, bayam akan selalu menjadi pilihan panganan sehat. Artinya, permintaan akan produksi tanaman bayam akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran. Oleh karena itu, peluang untuk mendapatkan omzet yang besar dalam berbudidaya bayam juga semakin lebar. Bagi Anda yang tertarik, yuk simak tahapan budidayanya.
1. Syarat Tumbuh
Hampir keseluruhan jenis tanah yang gembur dan cukup subur dapat ditanami oleh bayam. Periode pertumbuhan bayam adalah sepanjang tahun, dengan waktu tanam terbaik di awal musim hujan antara bulan Oktober - November, atau pada awal musim kemarau antara bulan Maret - April, dengan standar ideal ketinggian tempat 1000 m dpl, dan tingkat keasaman tanah berkisar pH 6-7.
2. Pembenihan
Pilihlah benih dengan varietas terbaik, untuk mendapatkan hasil panen yang terbaik pula. Varietas tanaman bayam yang disarankan yaitu Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.
Pengembangbiakan tanaman bayam berasal dari biji yang sudah berumur 3 bulan. Sebelum masa tanam, benih tersebut dapat disimpan dalam waktu hingga satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi. Umumnya, diperlukan benih sebanyak 5 - 10 kg per hektar atau 0,5 - 1 g per m².
3. Persiapan Lahan dan Persemaian
Lahan yang akan ditanami benih bayam sebaiknya terlebih dahulu digemburkan dengan melakukan pencangkulan sedalam 20 - 30 cm. Dilanjutkan dengan pembuatan bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur, agar tanaman bayam mendapatkan cahaya matahari secara maksimal. Bedengan dibuat dengan lebar 1 m, dengan jarak 30 - 40 cm, ukuran panjang dapat disesuaikan dengan ukuran atau bentuk dari lahan. Ratakan tanah pada permukaan bedengan. Jika didapati kondisi tanah yang kurang subur, beri pupuk kandang berupa pupuk kotoran kandang ayam atau kandang kuda, dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/10 m². Sedangkan jika tanah sudah cukup subur, tidak perlu diberi pupuk kandang lagi.
Selanjutnya, berikan tanaman pupuk buatan dengan dosis N 120 kg, P₂O₅90 kg dan K₂O 50 kg per hektar atau setara dengan Urea 30 g, SP36 35 g dan KCI 10 g tiap m² luas bedengan. Sebarkan pupuk secara merata dan diaduk pada bedengan, lalu ratakan permukaannya.
4. Penanaman
Tiba pada tahap penanaman. Benih bayam dapat ditanam dengan menggunakan tiga cara, yaitu dengan menebar biji secara langsung pada bedengan, menebar langsung pada larikan atau barisan, atau dengan melalui persemaian terlebih dahulu.
Penebaran langsung pada bedengan, tepatnya di atas permukaan bedengan, kemudian ditutup tipis dengan tanah dengan tebal berkisar 1 - 2 cm, biasanya digunakan saat menanam bayam cabut. Penebaran biji pada larikan atau barisan menggunakan jarak antar barisan 10 - 15 cm. Sedangkan cara persemaian umumnya digunakan untuk penanaman bayam petik. Caranya, semai benih dengan jarak tanam 50 x 30 cm, tunggu hingga masa pertumbuhan kurang dari 10 hari, bumbun bibit dan lakukan pemeliharaan selama kurang lebih 3 minggu hingga bibit siap dipindah ke lahan tanam.
5. Pemeliharaan
Salah satu keistimewaan pada tanaman bayam adalah ketahanannya terhadap serangan penyakit yang ditularkan melalui tanah. Pergantian tanaman lama dengan baru tidak perlu dilakukan karena tanaman bayam akan bertumbuh dengan baik meskipun di tanah yang sama, asalkan tanah tetap subur, dengan cara melakukan pemupukan secara teratur.
Pengairan merupakan faktor yang patut diperhatikan. Tanaman bayam yang masih muda, usia berkisar 7 hari setelah tanam (HST) memerlukan air sebesar 4 mm/tanaman. Hingga proses menjadi tanaman dewasa, bayam memerlukan air sebesar 8 mm setiap harinya. Untuk penyiangan, hanya perlu dilakukan pada tanaman bayam cabut.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Perlu diketahui, tanaman bayam sering diserang beberapa jenis hama dan penyakit, seperti ulat daun, kutu daun, pengorok daun dan belalang. Untuk pencegahan, sebaiknya sedini mungkin diperlukan observasi kondisi lingkungan lahan. Hindari lahan yang berpotensi memiliki banyak hama. Sedangkan untuk penindakan, buang tanaman yang telah terserang hama. Jika hama berjumlah banyak dan terpaksa menggunakan insektisida, sebaiknya gunakan jenis yang aman dan mudah terurai seperti insektisida biologi, insektisida nabati atau insektisida piretroid sintetik.
Sementara untuk penyakit, diantaranya rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Umumnya, tanaman bayam jarang terserang, jika terserang pun, tidak terlalu berdampak pada tanaman. Namun untuk mencegah, tetap pastikan lingkungan lahan memiliki sistem drainase yang baik, cahaya matahari yang cukup, dan hindari pemupukan berlebihan.
7. Masa Panen dan Pasca Panen
Syarat panen tanaman bayam adalah dengan ciri fisik tinggi tanaman mencapai 20 cm atau lebih, berkisar pada umur tiga hingga empat minggu setelah tanaman tumbuh. Panen dilakukan dengan cara pencabutan keseluruhan akar, ataupun dengan memotong pangkal 2 cm di atas permukaan tanah. Namun untuk bayam petik, panen dilakukan saat memasuki umur satu sampai setengah bulan.
Sementara penindakan pasca panen pada bayam, tidak berbeda dengan tanaman sayur lain, yaitu dengan menyimpan hasil panen dengan merendam akar di tempat berair.
Fenomena tingginya permintaan sayur dan buah tertentu saat masa pandemi bukanlah tanpa sebab. Banyak orang berusaha untuk senantiasa menjaga kesehatannya dengan aktif mengkonsumsi sayur dan buah sehat, terutama yang mengandung banyak zat sebagai pencegahan dan perlindungan dari virus. Fenomena tersebut salah satunya terjadi pada sayur bayam. Para penjual, baik pasar tradisional maupun pengusaha swalayan mengaku terdapat kenaikan jumlah penjualan sayur bayam.
Bayam mempunyai kandungan yang kaya akan zat antioksidan dan beta karoten. Zat-zat tersebut telah teruji mampu meningkatkan imun tubuh sekaligus melawan infeksi, sehingga sangat cocok dijadikan menu pilihan dalam menghadapi pandemi. Meskipun begitu, konsumsi sayur bayam tetap harus dibarengi dengan konsumsi protein dan lemak agar gizi yang diperoleh tubuh tetap seimbang.
Bayam (Amaranthus spp. L) termasuk dalam famili Amaranthaceae dan banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Terdapat tiga jenis bayam yang tumbuh di Indonesia, antara lain, jenis Amaranthus tricolor atau yang biasa dikenal dengan bayam merah, jenis Amaranthus dubius, yang merupakan jenis bayam petik, biasanya juga sering ditanam di pekarangan rumah, serta jenis Amaranthus cruentus, yang merupakan jenis bayam dengan ciri khas berwarna hijau keabu-abuan.
Dengan khasiat yang sangat berguna, bayam akan selalu menjadi pilihan panganan sehat. Artinya, permintaan akan produksi tanaman bayam akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran. Oleh karena itu, peluang untuk mendapatkan omzet yang besar dalam berbudidaya bayam juga semakin lebar. Bagi Anda yang tertarik, yuk simak tahapan budidayanya.
1. Syarat Tumbuh
Hampir keseluruhan jenis tanah yang gembur dan cukup subur dapat ditanami oleh bayam. Periode pertumbuhan bayam adalah sepanjang tahun, dengan waktu tanam terbaik di awal musim hujan antara bulan Oktober - November, atau pada awal musim kemarau antara bulan Maret - April, dengan standar ideal ketinggian tempat 1000 m dpl, dan tingkat keasaman tanah berkisar pH 6-7.
2. Pembenihan
Pilihlah benih dengan varietas terbaik, untuk mendapatkan hasil panen yang terbaik pula. Varietas tanaman bayam yang disarankan yaitu Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.
Pengembangbiakan tanaman bayam berasal dari biji yang sudah berumur 3 bulan. Sebelum masa tanam, benih tersebut dapat disimpan dalam waktu hingga satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi. Umumnya, diperlukan benih sebanyak 5 - 10 kg per hektar atau 0,5 - 1 g per m².
3. Persiapan Lahan dan Persemaian
Lahan yang akan ditanami benih bayam sebaiknya terlebih dahulu digemburkan dengan melakukan pencangkulan sedalam 20 - 30 cm. Dilanjutkan dengan pembuatan bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur, agar tanaman bayam mendapatkan cahaya matahari secara maksimal. Bedengan dibuat dengan lebar 1 m, dengan jarak 30 - 40 cm, ukuran panjang dapat disesuaikan dengan ukuran atau bentuk dari lahan. Ratakan tanah pada permukaan bedengan. Jika didapati kondisi tanah yang kurang subur, beri pupuk kandang berupa pupuk kotoran kandang ayam atau kandang kuda, dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/10 m². Sedangkan jika tanah sudah cukup subur, tidak perlu diberi pupuk kandang lagi.
Selanjutnya, berikan tanaman pupuk buatan dengan dosis N 120 kg, P₂O₅90 kg dan K₂O 50 kg per hektar atau setara dengan Urea 30 g, SP36 35 g dan KCI 10 g tiap m² luas bedengan. Sebarkan pupuk secara merata dan diaduk pada bedengan, lalu ratakan permukaannya.
4. Penanaman
Tiba pada tahap penanaman. Benih bayam dapat ditanam dengan menggunakan tiga cara, yaitu dengan menebar biji secara langsung pada bedengan, menebar langsung pada larikan atau barisan, atau dengan melalui persemaian terlebih dahulu.
Penebaran langsung pada bedengan, tepatnya di atas permukaan bedengan, kemudian ditutup tipis dengan tanah dengan tebal berkisar 1 - 2 cm, biasanya digunakan saat menanam bayam cabut. Penebaran biji pada larikan atau barisan menggunakan jarak antar barisan 10 - 15 cm. Sedangkan cara persemaian umumnya digunakan untuk penanaman bayam petik. Caranya, semai benih dengan jarak tanam 50 x 30 cm, tunggu hingga masa pertumbuhan kurang dari 10 hari, bumbun bibit dan lakukan pemeliharaan selama kurang lebih 3 minggu hingga bibit siap dipindah ke lahan tanam.
5. Pemeliharaan
Salah satu keistimewaan pada tanaman bayam adalah ketahanannya terhadap serangan penyakit yang ditularkan melalui tanah. Pergantian tanaman lama dengan baru tidak perlu dilakukan karena tanaman bayam akan bertumbuh dengan baik meskipun di tanah yang sama, asalkan tanah tetap subur, dengan cara melakukan pemupukan secara teratur.
Pengairan merupakan faktor yang patut diperhatikan. Tanaman bayam yang masih muda, usia berkisar 7 hari setelah tanam (HST) memerlukan air sebesar 4 mm/tanaman. Hingga proses menjadi tanaman dewasa, bayam memerlukan air sebesar 8 mm setiap harinya. Untuk penyiangan, hanya perlu dilakukan pada tanaman bayam cabut.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Perlu diketahui, tanaman bayam sering diserang beberapa jenis hama dan penyakit, seperti ulat daun, kutu daun, pengorok daun dan belalang. Untuk pencegahan, sebaiknya sedini mungkin diperlukan observasi kondisi lingkungan lahan. Hindari lahan yang berpotensi memiliki banyak hama. Sedangkan untuk penindakan, buang tanaman yang telah terserang hama. Jika hama berjumlah banyak dan terpaksa menggunakan insektisida, sebaiknya gunakan jenis yang aman dan mudah terurai seperti insektisida biologi, insektisida nabati atau insektisida piretroid sintetik.
Sementara untuk penyakit, diantaranya rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Umumnya, tanaman bayam jarang terserang, jika terserang pun, tidak terlalu berdampak pada tanaman. Namun untuk mencegah, tetap pastikan lingkungan lahan memiliki sistem drainase yang baik, cahaya matahari yang cukup, dan hindari pemupukan berlebihan.
7. Masa Panen dan Pasca Panen
Syarat panen tanaman bayam adalah dengan ciri fisik tinggi tanaman mencapai 20 cm atau lebih, berkisar pada umur tiga hingga empat minggu setelah tanaman tumbuh. Panen dilakukan dengan cara pencabutan keseluruhan akar, ataupun dengan memotong pangkal 2 cm di atas permukaan tanah. Namun untuk bayam petik, panen dilakukan saat memasuki umur satu sampai setengah bulan.
Sementara penindakan pasca panen pada bayam, tidak berbeda dengan tanaman sayur lain, yaitu dengan menyimpan hasil panen dengan merendam akar di tempat berair.
Sumber :
Putri, Kurnia Sapta, 2019. Sayuran Daun Bayam. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jawa Barat. https://www.idxchannel.com/foto-1/foto/permintaan-bayam-meningkat-di-tengah-pandemi-covid-19?order=2
Artikel Budaya Terkait

[Panduan] Cara Budidaya Bayam dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Dengan khasiat yang sangat berguna, bayam akan selalu menjadi pilihan panganan sehat. Artinya, permintaan akan produksi tanaman bayam akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran.

[Panduan] Cara Budidaya Kangkung dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Konsumen kangkung di Indonesia sendiri relatif tinggi. Itu mengapa kangkung mempunyai peluang bisnis yang cukup menggiurkan. Simak bagaimana cara budidayanya.

[Panduan] Cara Budidaya Sawi Organik dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Dengan membudidayakan sawi, Anda bukan hanya bisa menjualnya, namun juga bisa mengisi persediaan kebutuhan pangan bergizi keluarga di rumah.

[Panduan] Cara Budidaya Seledri dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Seledri adalah komoditas pasar nasional dan pasar ekspor berharga relatif tinggi dan stabil, sehingga pembudidayaan tanaman seledri memiliki prospek cukup cerah.

[Panduan] Cara Budidaya Sayur Kubis dengan Mudah dan Cepat
06 Maret 2021
Prospek pengembangan budidaya kubis dapat dikatakan cukup cerah, terlebih permintaan terhadap sayuran ini semakin meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk itu, berikut Portal Agri bagikan tahapan budidaya sayur kubis atau kol secara baik dan tepat.

Berita Lainnya


[Panduan] Cara Budidaya Kakao dengan Mudah dan Cepat
05 Mei 2021
Kakao adalah tanaman perkebunan dengan prospek menjanjikan, mengingat nilai industri hasil olahannya yaitu cokelat, bernilai lebih dari $ 100 miliar (1 kuadriliun).

[Panduan] Cara Budidaya Kopi dengan Mudah dan Cepat
07 Mei 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, total produksi petani Indonesia pada tahun 2020 mencapai 773.409 ton. Angka tersebut terus naik dari tahun ke tahun selaras dengan kebutuhan biji kopi dalam negeri dan luar negeri.

[Panduan] Cara Budidaya Porang dengan Mudah dan Cepat
10 Mei 2021
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang besar untuk diekspor. Tahun 2018, tercatat nilai ekspor porang mencapai hingga Rp 11,31 miliar.
Komentar (0)